Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Bingung Hadapi Libya

Kompas.com - 04/03/2011, 08:09 WIB

Kejar kesalahan Beberapa sekutu AS di NATO juga mengingatkan agar gagasan pengenaan zona larangan terbang di atas angkasa Libya dipertimbangkan secara matang. Bahkan, Jerman memperingatkan agar Barat jangan terlalu dalam mencampuri urusan Arab.

Selain di DK PBB, di NATO juga belum ada kata sepakat. ”Tidak ada kebulatan suara di NATO soal penggunaan kekuatan senjata,” kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates.

Meski demikian, Sekretaris Jenderal NATO Anders Rasmussen mengatakan, NATO tetap merencanakan tindakan yang bijaksana dalam menghadapi semua kemungkinan.

Sejauh ini tekanan internasional masih sebatas pembekuan aset-aset Libya di luar negeri. Tekanan lain adalah ancaman untuk mengusut kejahatan masa lalu Khadafy dan keluarga.

Penuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Luis Moreno-Ocampo, Kamis di Den Haag, mengatakan, ICC akan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di Libya. Ini adalah salah satu cara untuk membuka arah ke penangkapan Khadafy.

Lepas dari berbagai skenario itu, Barat telah mengirimkan sejumlah kapal perang mendekat ke Libya. AS mengerahkan tiga kapal perang.

Kanada hari Kamis juga mengerahkan kapal perangnya, HMCS Charlottetown, dari pelabuhan Halifax, Kanada timur, untuk bergabung dengan armada AS di Laut Tengah. Kapal itu membawa 225 tentara dan helikopter Sea King bertengger di dek kapal.

Kapal perang Perancis pengangkut helikopter, Mistral, juga sudah mengarah ke lepas pantai Libya.

Sementara itu, Presiden Venezuela Hugo Chavez mengaku telah berbicara dengan Khadafy. Dia berbicara tentang sebuah upaya untuk meredakan krisis di Libya. ”Chavez siap tampil sebagai pelerai antarkubu yang bertikai di Libya,” kata Menteri Informasi Venezuela Andres Izarra melalui Twitter, Rabu.

Chavez memiliki hubungan baik dengan Khadafy. Ia sudah mengajak sekutu-sekutunya di dalam dan luar Amerika Latin untuk membahas pembentukan blok pelerai—disebutnya Komite Perdamaian—untuk menengahi konflik Libya. Tidak disebutkan persis apa yang akan dilakukan Chavez. Barat juga bergeming soal niat Chavez itu.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com