KOMPAS.com — Empat hari sudah regu penolong bahu-membahu mencari korban hidup gempa bumi Christchurch. Kebanyakan dari mereka hasilnya nihil.
Namun begitu, ada bagian tim yang memang menemukan korban tewas. Maka, penghitungan terkini sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (26/2/2011), menunjukkan bahwa jumlah korban tewas ada 123 orang. Diduga, 200 orang masih hilang. "Tapi, peluang untuk menemukan korban selamat memang mengecil," begitu kebanyakan pengakuan regu penyelamat.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Christchurch Bob Parker tetap memuji proses evakuasi. Dia juga mengatakan, ratusan petugas penyelamat yang berasal dari delapan negara memilki semangat yang luar biasa.
Dalam catatan Parker, pasokan energi di kota itu sudah mencapai separuh dari kapasitas sebenarnya. Dia optimistis, beberapa hari ke depan, pasokan itu sudah penuh.
Proses evakuasi korban dari reruntuhan bangunan dilakukan oleh 600 petugas penyelamat dari sejumlah negara, yaitu Selandia Baru, Inggris, AS, China, Taiwan, Jepang, Meksiko, dan Australia. Mereka mencoba mencari korban dari reruntuhan bangunan.
Pejabat memperkirakan sekitar 22 mayat berada di reruntuhan bangunan Gereja Katedral Christchurch dan 120 orang diperkirakan tewas akibat bangunan CTV hancur, termasuk warga Jepang, China, dan Filipina. Sejumlah orang diperkirakan berada di dalam bangunan Pyne Gould Guinness yang hancur akibat gempa.