Mubarak abaikan sinyal
Tokoh lain yang muncul adalah Wakil Presiden Omar Suleiman. Dia dianggap berpengalaman karena dalam beberapa tahun terakhir ini dipercaya menangani isu-isu luar negeri yang penting, seperti Palestina, Sudan, dan hubungan Israel-Mesir. Hal itu membuat Sulaiman memiliki hubungan luas dengan tokoh-tokoh dunia. Ia juga dekat dengan AS dan barat.
Suleiman dengan pembawaan yang tenang juga dikenal bersikap rendah hati dan tidak suka dengan publikasi media.
Di dalam negeri, Suleiman dikenal bersih dan konsisten dalam bersikap. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir ini sempat muncul selebaran dan pamflet yang mendukung Suleiman sebagai presiden Mesir mendatang.
Sejumlah media massa AS dan Arab mengatakan, pernyataan Presiden AS Barack Obama tentang perlunya dilakukan peralihan kekuasaan segera di Mesir jelas bertujuan mendorong Mubarak untuk menyerahkan kekuasaan kepada Omar Suleiman.
Sayang, Mubarak tidak bersedia menangkap pesan ini sehingga massa terus memaksanya mundur tak terhormat. Oposisi juga menolak Suleiman.
Nama lain yang muncul adalah pemimpin partai Al Ghad, Ayman Nour. Ayman sudah bertarung dengan Mubarak pada pemilu presiden tahun 2005. Ia menduduki posisi kedua setelah Mubarak. Namun, nama Ayman akhir-akhir ini kurang berkibar, bahkan tenggelam menghadapi nama besar seperti ElBaradei, Omar Suleiman, bahkan Amr Mousa.
Nama terakhir yang juga disebut-sebut adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir Shami Anan. Sejumlah media AS, seperti The New York Times dan The Washington Post, sudah menyebut nama Shami Anan sebagai kandidat jika kubu oposisi gagal menampilkan satu kandidat kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.