PHNOM PENH, KOMPAS.com - Ketua Komisi Bersama Kamboja-Thailand untuk Demarkasi Darat (JBC) asal Kamboja Var Kimhong mengatakan tidak ada pertemuan badan tersebut hingga akhir Februari. "Tidak ada pertemuan JBC hingga akhir bulan ini," kata Kimhong.
"Saat ini mekanisme bilateral tidak dapat menyelesaikan permasalahan," imbuhnya.
Asisten Menteri Luar Negeri Thailand Chavanond Intarakomalyasut pada 7 Februari mengatakan bahwa JBC dijadwalkan bertemu pada pekan terakhir Februari. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan pada Senin (14/2/2011) untuk membicarakan konflik perbatasan Kamboja-Thailand.
Menlu Kamboja Hor Namhong dan rekan timpalannya Kasit Piromya akan memberikan laporan mengenai isu itu dalam pertemuan tersebut. Menlu Indonesia Marty Natalegawa yang negaranya menjadi ketua ASEAN saat ini juga akan menghadiri pertemuan itu.
Bentrokan terbaru antara Kamboja dan Thailand terjadi pada 4-7 Februari dengan korban tewas setidaknya delapan orang dan 67 orang terluka bagi kedua pihak. Sementara, ribuan warga desa di dekat kawasan yang berkonflik dari dua negara itu harus dievakuasi ke tempat penampungan.
Perbatasan antara Thailand dan Kamboja tidak pernah benar-benar mencapai garis demarkasi yang jelas. Meski Pengadilan Internasional pada 1962 memutuskan bahwa kuil pada abad ke-11 tersebut dimiliki oleh Kamboja, perselisihan tetap terjadi untuk kawasan seluas 4,6 km persegi di sekitar kuil dan tidak pernah terselesaikan.