Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Terus Terjadi

Kompas.com - 10/02/2011, 03:40 WIB

Demonstran juga berencana kembali menggelar ”aksi sejuta umat” di Alun-alun Tahrir, Jumat mendatang, untuk memaksa Presiden Mubarak segera lengser. Aksi kali ini dikabarkan bakal lebih besar dan tersebar karena akan dilakukan di titik-titik di luar Alun-alun Tahrir dan mengajak serikat buruh untuk ikut menggelar aksi mogok.

Kisah para korban

Sementara itu, identitas dan kisah para korban, yang tewas selama lebih dari dua minggu aksi rakyat di Mesir, mulai terungkap.

Human Rights Watch (www.hrw.org), kelompok advokasi hak asasi manusia berbasis di New York, AS, mencatat, hingga Rabu, total korban tewas mencapai 302 orang. Angka itu mereka peroleh dari pengumpulan data di delapan rumah sakit di Kairo, Alexandria, dan Suez.

Wartawan Mai al-Wakil mulai menulis kisah tewasnya para korban itu dalam kolom ”Wajah Mereka yang Gugur” di koran berbahasa Inggris, Al Masry Al Youm.

Salah satu korban, seorang gadis berusia 16 tahun bernama Amira al-Sayyed, bahkan tidak sedang mengikuti demo saat ia tewas tertembus peluru polisi. Amira saat itu sedang berada di rumah temannya di Alexandria saat polisi melepaskan tembakan peringatan untuk menghalau demonstran dari atap sebuah kantor polisi di dekat situ.

”Peluru menembus kaca jendela kamar tempat anak saya dan temannya berada,” tutur ayah Amira, Samir al-Sayyed.

Korban lain, seorang penerjemah bahasa Inggris bernama Sally Zahran (23), tewas saat ikut pertama kali dalam aksi demo di kota Sohag, Mesir selatan, 28 Januari lalu. Ia tewas setelah dipukuli para preman pro-Mubarak, yang sengaja dikerahkan untuk meredam aksi protes.

Foto para korban itu dicetak besar-besar, kemudian dipajang di salah satu pintu masuk utama ke Alun-alun Tahrir. Salah satu foto menggambarkan seorang korban dalam keadaan terkapar tak bernyawa, mukanya penuh lebam dan darah. Di bawah foto itu tercantum tulisan ”Darahnya tak akan tumpah sia-sia”. (AP/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com