Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Mesir Tak Pasti

Kompas.com - 05/02/2011, 08:57 WIB

Pemutusan jaringan internet secara sepihak oleh pemerintah itu juga menimbulkan risiko jangka panjang yang tidak kecil. ”Akan menjadi sangat sulit untuk menarik investor asing pada masa depan dan meyakinkan mereka bahwa jaringan (internet di Mesir) bisa diandalkan sepanjang waktu,” ungkap laporan OECD yang dirilis di Paris, Kamis.

Dari segi politik, Mesir harus bisa menjawab kekhawatiran pihak Barat—yang menjadi sekutu dan pemberi bantuan terbesar bagi Mesir selama ini—bahwa negara itu akan menjadi negara yang dikuasai kaum radikal dan akan memicu instabilitas lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Kekhawatiran itu tecermin di Israel. Jajak pendapat yang dipublikasikan Kamis menunjukkan, 59 persen rakyat Israel yakin Mesir pasca-Mubarak akan dikuasai rezim Islam, sementara hanya 21 persen yang berpendapat Mesir tetap dikuasai rezim sekuler.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah menyampaikan kekhawatirannya, Iran akan membuat Mesir menjadi Gaza baru dan berkuasanya kelompok Islam garis keras, seperti Ikhwanul Muslimin, dikhawatirkan akan membubarkan perdamaian Mesir-Israel. ”Sangat sulit memperkirakan nilai keamanan, ekonomi, dan emosional perjanjian damai dengan Mesir itu. Kembalinya situasi konfrontasi meski tak dinyatakan terang-terangan, akan berdampak besar bagi kehidupan kita,” tulis analis Ofer Shelah di harian Yediot Aharonot.

Kekhawatiran Iran itu makin dipanaskan pernyataan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Jumat. Saat memberikan khotbah shalat Jumat di Teheran, Khamenei menyerukan agar rezim Islam segera dibentuk untuk menggantikan Mubarak.

Khamenei mengatakan, jika revolusi di Mesir ini meluas ke seluruh Arab, seluruh kebijakan AS di Timur Tengah akan gagal dan perdamaian Mesir dan Israel akan bubar. ”Jangan mundur sampai terbentuk rezim populer berdasarkan agama,” seru Khamenei. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com