Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militan Somalia Luncurkan Televisi

Kompas.com - 05/02/2011, 05:07 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com Kelompok gerilyawan Somalia, Al-Shabaab, meluncurkan sebuah saluran berita televisi dalam upaya memperluas propagandanya. Demikian kata kelompok pemantau intelijen SITE, Jumat (4/2/2011).

Penyiar saluran berita Al-Kataib, menurut SITE, menunjukkan pengakuan seorang tersangka mata-mata CIA yang dieksekusi pada Minggu lalu yang menerjemahkan sebuah pernyataan Al-Shabaab di forum jihad di internet. "Keberhasilan siaran ini merupakan langkah maju dalam bidang media mujahidin pada umumnya dan di Somalia pada khususnya," kata pernyataan itu.

Al-Shabaab berjanji setia kepada pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dan menguasai sebagian besar wilayah tengah dan selatan Somalia. "Film pertama yang ditayangkan di saluran ini merupakan siaran baru Yayasan Al-Kataib, dan itu adalah rekaman pengakuan salah satu mata-mata paling berbahaya di Somalia, yang bernama Ahmad Kisi," lanjut pernyataan itu.

Di situ juga disiarkan gambar-gambar studio saluran tersebut. Sejumlah penduduk Mogadishu belum bisa melihat siaran Al-Shabaab itu karena kurangnya peralatan TV yang memadai. Kelompok muslim garis keras ini melarang siaran sepak bola, film barat, dan program-program lain yang dianggap tidak Islami.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli tahun lalu. Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas. Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibu kota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang. Pengeboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pengeboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al Qaeda.

Serangan-serangan bom pada 11 Juli itu dilakukan di sebuah restoran dan sebuah tempat minum yang ramai di Kampala ketika orang sedang menyaksikan siaran final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Uganda merupakan negara pertama yang menempatkan pasukan di Somalia pada awal 2007 untuk misi Uni Afrika yang bertujuan melindungi pemerintah sementara dari Al-Shabaab dan sekutu mereka yang berhaluan keras di negara Tanduk Afrika tersebut.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan serangan mematikan pada Mei tahun lalu.

Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai. Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Penculikan, kekerasan mematikan, dan perompakan melanda negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com