Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hassan: Kita Hargai yang Menolak Pulang

Kompas.com - 04/02/2011, 13:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Evakuasi WNI dari Mesir Hassan Wirajuda membenarkan ada beberapa warga negara Indonesia di Mesir yang menolak untuk dievakuasi pulang ke tanah air. Mereka kebanyakan adalah para mahasiswa yang belum menyelesaikan kuliahnya dan harus mengikuti ujian.

Oleh karena itu, Hassan mengatakan, pemerintah tidak memaksa mereka yang menolak pulang untuk dievakuasi pulang ke tanah air. "Kita hargai hak mereka karena mereka punya keleluasaan untuk menilai apakah keadaan atau konflik yang ada sekarang cukup membuat mereka tidak hanya aman, tapi nyaman untuk tinggal. Kalau itu pilihan mereka, kita hormati," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/2/2011).

Hasan mengatakan, tidak tahu persis berapa warga negara yang belum mau pulang. Namun, menurutnya, Satgas bekerja berdasarkan daftar WNI yang sudah mendaftar untuk dipulangkan. Para WNI yang mau pulang sudah terdaftar jauh-jauh hari melalui KBRI.

Menurut Hasan, pekerjaan ini tidak sulit karena KBRI memiliki 20 titik pusat informasi untuk berkomunikasi dengan WNI di seluruh Mesir. Selain itu, pemerintah juga tidak berpretensi memulangkan semua WNI karena ada juga sebagian yang menolak pulang, seperti para mahasiswa.

"Mereka tidak ingin kuliahnya putus, kesempatan ujiannya tak terlewatkan karena itu mereka apalagi tinggalnya di Naser City, jauh dari Tahrir Square, masih bisa tenang-tenang, sehingga saya yang ngejar-ngejar selaku ketua satgas," tambahnya.

Hasan berharap, pesawat Garuda Boeing 747-400 yang digunakan selalu terisi penuh pada saat evakuasi berlangsung. Namun demikian, mantan Menteri Luar Negeri ini memastikan bahwa evakuasi selalu berlangsung tertib dan rapi. "Tidak ada penumpang yang berjejal, mereka cukup santai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com