Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Mahasiswa Aceh Terperangkap di Mesir

Kompas.com - 04/02/2011, 09:16 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa asal Aceh dilaporkan terperangkap dalam rumah-rumah kost di Kairo, Mesir. Mereka tidak bisa keluar dari rumahnya karena kondisi keamanan di Kairo yang semakin memanas dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini paling tidak dialami oleh 48 mahasiswa asal Aceh yang tinggal di sebuah flat di kawasan Matariah, Kairo. Kawasan ini hanya terpaut beberapa kilometer dari  pusat berkumpulnya massa demonstran anti- Mubarak di Tahrir Square. 

"Saat ini anak kami bersama 47 kawannya masih terperangkap di sebuah flat yang satu lantainya disewa bersama oleh para mahasiswa asal Aceh. Tadi dia bilang kondisi mereka baik-baik saja. Tapi, kami selaku orang tua tetap cemas dan berharap semoga situasi ini cepat membaik," ungkap Munasco, ayah dari Muhyiddin Wincolis Natuah, satu dari 48 mahasiswa asal Aceh yang dilaporkan terperangkap di dalam rumahnya di Matariah, Kairo. 

Saat ditemui di rumahnya di Banda Aceh, Kamis (3/2/2011), Munasco yang ditemani istrinya Eulisa Fajrina, terlihat gundah. Selain terus mendoakan keselamatan anaknya, suami istri ini juga berharap pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah Nanggroe Aceh Darussalam bisa mencari solusi untuk mengevakuasi para mahasiswa itu dari tempat tinggalnya. 

"Kita berharap pemerintah Aceh melobi pemerintah pusat sehingga bisa mengevakuasi mereka secepatnya. Selain itu, juga harus ada jaminan mereka bisa tetap melanjutkan kuliah saat kembali ke Mesir setelah kondisi di sana membaik," ujar Munasco yang juga dosen di Universitas Syiah Kuala ini.

Muhyiddin Wincolis Natuah, saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester akhir (tingkat IV) program S-1 di Universitas Al-Azhar, jurusan Bahasa Arab. Alumni MAN Model Banda Aceh tahun 2005 ini, sudah menyelesaikan ujian akhir tahap pertama, dan saat ini sedang menunggu jadwal ujian tahap kedua. 

Enggan pulang

"Saat awal-awal pecahnya kerusuhan saya sudah berkali meminta dia untuk pulang dulu ke Aceh, tapi dia berkeras tetap tinggal karena takut studinya akan terganggu. Dia sangat ingin segera lulus S-1 agar bisa melanjutkan ke S-2," kata dia.  

Munasco menuturkan, saat dibujuk pulang ke Aceh pada awal minggu lalu, anaknya yang akrab dipanggil Tuah dan rekan-rekannya berkeras tetap tinggal, karena sangat yakin situasi di Mesir akan segera membaik.

"Tapi ternyata belakangan situasi terus memburuk. Untungnya mereka sudah terlebih dahulu menstok makanan, sehingga bisa bertahan di dalam rumah," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com