Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 20, Mari Kita Demo!

Kompas.com - 04/02/2011, 06:23 WIB

RABAT, KOMPAS.com — Satu kelompok pemuda Maroko pada Kamis (3/2/2011) menyerukan demonstrasi pro-pembaruan akhir bulan ini melalui jejaring sosial Facebook, sebagai contoh terakhir dari demonstrasi anti-pemerintah yang digerakkan oleh internet di dunia Arab. "Kami mengundang semua warga Maroko berunjuk rasa pada 20 Februari bagi martabat rakyat dan bagi pembaruan demokratis," kata kelompok itu, yang mengklaim memiliki sekitar 3.400 pengikut, dalam satu pernyataan.    

Tuntutan mereka termasuk perbaikan konstitusi Maroko bersama dengan pembubaran pemerintah dan parlemen. "Kami merasakan ini dengan ketenangan yang sangat besar," kata juru bicara pemerintah dan Menteri Komunikasi Maroko Khalid Naciri dalam konferensi pers.    

"Maroko ... telah mengajak untuk waktu lama dalam proses demokrasi dan keterbukaan yang tak dapat diubah," ia menambahkan.    

Internet telah memainkan peran besar dalam gerakan-gerakan anti-pemerintah yang tumbuh menjadi revolusi besar di Tunisia dan Mesir. Sementara Maroko belum tersentuh oleh protes disertai kekerasan yang sama, negara itu menyaksikan dengan dekat negara tetangganya di Afrika Utara tersebut, dengan peringatan bahkan dari dalam keluarga kerajaan bahwa protes itu mungkin tak akan terhindarkan.    

Segera sesudah kekacauan di Aljazair dan Tunisia, Pemerintah Maroko mengumumkan akan mempertahankan subsidi pada kebutuhan pokok, seperti terigu, gula, minyak untuk memasak, dan gas hidrokarbon, guna mencegah kenaikan harga.    

Sedikitnya empat kasus pengorbanan diri juga telah dilaporkan di Maroko dalam puluhan hari terakhir. Hal itu tampaknya diilhami oleh kasus yang sama di Tunisia yang menimbulkan Revolusi Jasmine di negara itu. 

Pergolakan di Tunisia yang akhirnya menjatuhkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, seperti dilaporkan media, disebabkan oleh kondisi sosial dan ekonomi ketika harga-harga naik dan jumlah penganggur meningkat. Rakyat pun meradang ketika seorang lulusan universitas yang sulit mencari pekerjaan membakar dirinya saat petugas ketertiban menyita gerobak dagang buah miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com