Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moon Seon-min Wakili Asia di Inggris

Kompas.com - 24/01/2011, 04:36 WIB

London, Kompas - Pesepak bola asal Korsel, Moon Seon-min, menjadi satu-satunya wakil Asia yang memenangi ajang pencarian bakat The Chance. Tujuh pemenang lainnya didominasi pemain asal Eropa dan dua dari Afrika Selatan. Tidak satu pun pemain asal Amerika Latin lolos untuk mengikuti pendidikan satu tahun di Nike Academy.

Pada pengumuman pemenang program The Chance, Sabtu (22/1) malam, Direktur Nike Academy Huw Jennings menyampaikan, penampilan para peserta ajang pencarian bakat tersebut secara umum tidak mengecewakan. Bahkan, kualitasnya jauh lebih meningkat dibandingkan dengan para calon untuk siswa Nike Academy pada tahun-tahun sebelumnya.

”Oleh karena itu, cukup sulit bagi kami, panitia, untuk mencari delapan terbaik yang berhak mengikuti pendidikan setahun di Nike Academy, di London ini,” ungkapnya.

Delapan orang yang terpilih dari sekitar 100 peserta dari lima benua adalah Mustapha Taline (Perancis) yang berposisi sebagai penyerang, Tobi Amokeodo (Inggris) yang juga berperan sebagai penyerang, Fabio Tonini (Belgia) dengan posisi midfielder yang mampu juga berperan sebagai penyerang.

Lima pesepak bola lainnya adalah Titi Accam (Inggris) yang juga berposisi sebagai midfielder, Jonathan King (Afrika Selatan) dengan posisi wing back kanan yang rajin membantu serangan, Moon Seon-min (Korea Selatan) dengan posisi sebagai midfielder, Reyaad Pieterse (Afrika Selatan) dengan posisi sebagai kiper, dan Tomas Rogic (Australia) yang berposisi sebagai pemain tengah juga penyerang.

Tidak terpilihnya pemain asal Amerika Latin ataupun negara-negara Eropa Timur cukup mengecewakan banyak pihak. Akan tetapi, beberapa pendamping kandidat menyebutkan, pertimbangannya memang bukan hanya kemampuan bermain bola dan kondisi fisik yang prima, tetapi juga kemampuan untuk memahami bahasa Inggris, terutama perintah para pelatih.

Hal ini bisa dipahami karena para pemenang nantinya akan mengikuti pendidikan selama setahun di Inggris sehingga kemampuan berbahasa Inggris menjadi sangat menentukan.

Sejak ajang The Chance digelar mulai akhir tahun lalu, Jennings menguraikan, sekitar 75.000 kandidat dari 42 negara mengikuti ajang seleksi itu. ”Karenanya, ke 100 kandidat yang mengikuti seleksi di Inggris ini adalah calon pemain yang perlu terus dibina dan mendapatkan pelatihan sehingga bisa benar-benar menjadi pesepak bola profesional,” tuturnya.

Kandidat asal Indonesia, Muhamad Guntur Triaji, mengaku sudah mendapatkan tawaran dari sebuah klub sepak bola di Indonesia. ”Namun, saya kayaknya ingin menyelesaikan sekolah dulu, soalnya Mei ini ujian nasional. Sehabis itu baru berpikir untuk mulai berkarier profesional,” ungkapnya.

Selama mengikuti The Chance di Inggris, Guntur tampil tidak mengecewakan. Penguasaan bola ataupun operan-operan bolanya tidak kalah dibandingkan dengan kandidat lainnya. Hanya saja, suhu udara yang kelewat dingin untuk ukuran pemain asal Indonesia membuat Guntur tampil tidak sengotot para kandidat dari negara-negara dengan empat musim.

(Rakaryan S, dari London)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com