Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudan Serasa Sudah Pecah

Kompas.com - 14/01/2011, 03:32 WIB

Sekilas kota Juba tampak belum siap secara infrastruktur untuk menjadi ibu kota sebuah negara. Namun, ada percikan keindahan dari kota Juba karena banyak pepohonan rindang dan berbukit-bukit. Beberapa tahun mendatang, dengan akselerasi pembangunan, Juba akan menjadi salah satu kota terindah di Afrika.

”Ketika saya pertama kali datang ke Juba pada tahun 2007, tidak ada satu pun jalan yang beraspal. Baru satu atau dua tahun ini ada pembangunan di Juba dan sebagian jalan sudah diaspal,” ungkap tenaga staf KBRI Sudan, Muhammad Sueb Tahari, di Bandara Khartoum.

Kuba (43), pekerja asal Kirgistan, yang telah bekerja lama di Juba, mengungkapkan, ”Denyut pembangunan di Juba baru bergeliat dalam dua atau tiga tahun terakhir ini. Di Juba ada Hotel Juba Beijing, Hotel Sahara, Hotel New York, dan hotel lain yang baru dibangun sekitar dua tahun lalu oleh investor mancanegara, seperti China dan Eropa.”

Tampaknya perang saudara di Sudan selatan yang berlangsung sejak tahun 1955 membuat wilayah itu terbengkalai, baik infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Menurut statistik, angka buta huruf di Sudan selatan mencapai 80 persen hingga 90 persen.

Sangat disayangkan memang, wilayah tersebut menjadi terbengkalai sama sekali, padahal 80 persen penghasilan minyak Sudan berasal dari wilayah selatan. Sudan memproduksi sekitar 500.000 barrel minyak per hari.

Sudan selatan dengan iklim tropisnya memiliki hutan lebat, lahan pertanian luas, dan curahan hujan terjadi hampir sepanjang tahun. Tidak berlebihan jika Sudan selatan merupakan penyumbang terbesar pangan yang mengantarkan Sudan sebagai lumbung pangan di dunia Arab.

Sudan selatan juga kaya air karena menjadi lintasan Sungai Nil yang berhulu dari Danau Viktoria di Kenya dan Uganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com