Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI: Rayakanlah Natal secara Sederhana

Kompas.com - 23/12/2010, 18:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Gereja Indonesia atau PGI mengimbau umat kristiani agar merayakan hari Natal secara sederhana.

Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI Jeirry Sumampow mengatakan, umat kristiani tidak perlu terlalu heboh dalam menjalankan ibadah pada hari Natal untuk menghindari kericuhan yang dapat dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu dalam memprovokasi.

"Sering kali umat Kristen itu terlihat terlalu ramai, padahal situasi itu bisa dikurangi. Ada anjuran, kalau tidak perlu, tidak usah membawa kendaraan agar lokasi ibadah tidak terlalu ramai, menimbulkan kemacetan," katanya seusai menghadiri pembacaan pesan damai Natal 2010, di Jakarta, Kamis (23/12/2010).

Dikatakan Jeiry, memang terdapat kelompok-kelompok tertentu yang akan berusaha memperkeruh suasana perayaan Natal dengan membesar-besarkan hal sepele. "Misalnya karena terlalu heboh, ke gereja bawa mobil, padahal bisa jalan kaki, jadi macet. Padahal kemacetan itu biasa, tapi bisa dipakai memperkeruh suasana," paparnya.

Untuk itulah, PGI meminta umat kristiani dapat menahan diri untuk tidak heboh demi ketenangan bersama, di samping demi menghemat pengeluaran. Selain mengimbau agar tidak berlebihan, PGI meminta umat kristiani agar tidak terpancing atau terpengaruh provokasi oleh kelompok-kelompok tertentu. "Bersikaplah tenang dan rayakan Natal seperti biasa," imbuhnya.

Jeiry juga meminta pihak kepolisian agar tidak berlebihan dalam mengamankan Natal. Tidak perlu menggembar-gemborkan rencana pengamanan Natal yang dapat menimbulkan kecemasan umat kristiani, bahkan umat lainnya yang tidak merayakan Natal. "Laksanakan saja tugasnya, sewajarnya," kata Jeiry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com