PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Sejumlah hotel di Bromo tutup dan tidak menerima tamu. Tamu yang sudah reservasi akhirnya dihubungi pihak hotel bahwa hotel belum bisa dioperasikan. Pengelola hotel bahkan mengembalikan uang booking yang telah ditransfer.
Pihak Lava View Lodge, misalnya, menghubungi pemesan yang telah melakukan pemesanan. Saat ini karyawan sibuk membersihkan abu di atap dan yang masuk ke ruang gudang, resepsionis, serta kafe dan restoran. Listrik masih padam. Sementara jika genset dinyalakan, dlkhawatirkan timbul hubungan pendek arus listrik.
"Kami benahi dan cek jaringan dulu," kata Momo salah seorang pegawai Lava View.
Hotel Cemoro Indah, Bromo Permai, Kafe Lava, Java Banana, dan Yoschi Hotel juga sepi. Akses jalan sejak dari Wonokerto ke Ngadisari masih tertimbun abu vulkanik dan sebagian dahan tumbang ke jalan. Sejumlah warga terlihat menyingkirkan dahan dan debu dari jalan atau dari atap rumah mereka.
Saat ini asap erupsi Bromo masih hitam coklat pekat. Menurut petugas pemantau Gunung Bromo, Mulyono, pada Kamis (23/12/2010) telah terjadi dua kali letusan. Ketinggian asap saat kejadian mencapai 2.000 meter. Data seismograf menunjukkan amplitudo rata-rata 15 milimeter sampai 32 milimeter. Arah asap letusan warna hitam coklat dengan material abu pasir vulkanik ke timur laut cenderung ke utara atau mengguyur Kota Probolinggo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.