Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xanana Ingin Petik Pengalaman Indonesia

Kompas.com - 13/12/2010, 03:47 WIB

Memiliki potensi kekayaan minyak dan gas tak membuat Pemerintah Timor Leste berpangku tangan. Apalagi, persoalan batas wilayah Celah Timor, yang mengandung minyak dan gas itu, jadi perdebatan antara Timor Leste dan Australia. Karena itu, setelah delapan tahun memproklamasikan diri sebagai negara berdaulat, Timor Leste masih menjadi salah satu negara termiskin.

Atas dasar itu, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao memilih belajar tiga hal mendasar dari Indonesia, khususnya Jawa Timur, yaitu soal pertanian, peternakan, dan pertahanan.

Akhir pekan lalu, Xanana Gusmao bersama tiga menteri muda bidang peternakan, pertanian, dan pertahanan serta rombongan tiba di Surabaya. Tiga menteri muda yang mendampingi mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste ini adalah Menteri Muda Bidang Pertanian Marcos Dacruz, Menteri Muda Bidang Peternakan Valentino Varela, dan Menteri Muda Bidang Pertahanan Julio Thomas.

Di Surabaya, Xanana mengungkapkan, industri yang akan dikembangkan Timor Leste ke depan adalah minyak dan gas. Namun, eks provinsi ke-27 Indonesia ini memiliki persoalan mendesak, yaitu keterbatasan pangan. ”Untuk makan saja kami masih kesulitan. Setiap tahun kami harus membeli beras dari luar negeri. Karena itu, kami harus fokus pada pengembangan pertanian,” kata Xanana.

Kurangnya infrastruktur irigasi mengakibatkan negara ini hanya mampu memanen padi satu kali setahun. Sekitar 70 persen wilayah di Timor Leste berupa pegunungan. Praktis, kebutuhan pangan hanya mengandalkan hasil panen lahan tadah hujan. ”Kami ke Jatim untuk melihat bendungan-bendungan yang bisa mencukupi kebutuhan irigasi, air bersih, listrik, hingga industri. Ini yang kami cari untuk dikembangkan,” ucapnya.

Ditemani Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Jumat (10/12), Xanana meninjau Waduk Sutami di Desa Karangkates, Kabupaten Malang, serta Bendungan Wlingi di Desa Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Sebelumnya, Xanana mengunjungi Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan di Desa Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.

Ketersediaan nutrisi dan gizi bagi anak-anak di Timor Leste juga menjadi kebutuhan mendesak. Saat ini Pemerintah Timor Leste memberikan subsidi bagi setiap siswa taman kanak- kanak hingga SMA untuk satu kali makan per hari. Namun, subsidi itu belum cukup.

”Jika kita bisa mengembangkan sapi perah, anak-anak dapat minum susu. Kami berencana mengimpor sapi perah dari Jatim dan mendatangkan ahli peternakan dari Jatim,” lanjutnya.

Xanana juga mengunjungi pabrik kapal PT PAL Indonesia (Persero). Sekretaris I Kedutaan Besar Timor Leste untuk Indonesia Crisogno de Araujo mengatakan, kunjungan ini sangat penting bagi pengembangan armada kapal penumpang dan perang Timor Leste.

”Satu kapal penumpang kami adalah buatan PT PAL Indonesia. Dua kapal perang kami juga selalu menjalani dok di PT PAL Indonesia. Setelah kunjungan ini, kerangka kerja sama antara Pemerintah Timor Leste dan Pemprov Jatim akan dirumuskan,” kata Crisogno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com