Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Strategis AS Ikut Bocor

Kompas.com - 08/12/2010, 03:39 WIB

Bocoran kawat lain yang akan membuat diplomat AS dan negara-negara NATO sibuk adalah kawat yang ditandatangani Menlu AS Hillary Clinton, 26 Januari 2010.

Kawat tersebut berisi informasi bahwa AS dan NATO telah sepakat mengembangkan rencana pertahanan NATO, dari yang semula hanya untuk melindungi Polandia menjadi memasukkan tiga negara Baltik lainnya, yakni Latvia, Estonia, dan Lituania.

Tiga negara tersebut dulu adalah bagian dari Uni Sovyet, tetapi kemudian bergabung dengan NATO pada 2004. Setelah agresi militer Rusia terhadap Georgia, 2008, ketiganya meminta kehadiran AS dan NATO di wilayah mereka diperbesar.

Di dalam kawat itu juga ditulis peringatan agar pembahasan rencana ini harus tetap dilakukan secara rahasia untuk menghindari timbulnya masalah tak perlu antara NATO dengan Rusia.

Rusia selama ini sensitif terhadap rencana AS-NATO menggelar sistem perisai rudal di negara-negara Eropa Timur, yang ia sebut mengancam kedaulatan Rusia. AS berulang kali menjelaskan, sistem perisai rudal itu dibuat untuk mempertahankan Eropa dari risiko serangan rudal dari Suriah atau Iran.

Bocornya informasi tentang perluasan strategi militer di Baltik ini jelas mengagetkan Rusia. ”Publikasi (informasi) seperti itu jelas memunculkan banyak pertanyaan dan membuat Rusia sangat bingung,” ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia kepada kantor berita Interfax, Selasa (7/12).

Wakil Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Rusia Leonid Slutsky langsung meminta utusan Rusia di NATO untuk menuntut penjelasan resmi atas informasi di WikiLeaks tersebut.

”Duta Besar Dmitry Rogozin harus mencari tahu dari para pemimpin NATO apakah rencana itu benar-benar sedang disusun secara rahasia,” tandas Slutsky.

Juru bicara NATO, Oana Lungescu, di Brussels, Belgia, Selasa, kembali menegaskan, Rusia bukanlah ancaman bagi NATO dan demikian pula sebaliknya.(AFP/CNN/BBC/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com