KOMPAS.com — Wikileaks menghadapi cara-cara yang boleh masuk dalam kategori tidak fair. Pasalnya, sebuah bank milik kantor pos Swiss, Post Finance, secara sepihak membekukan sejumlah rekening milik pendiri Wikileaks, Julan Assange.
Situs pengungkap dokumen rahasia tersebut, sebagaimana warta AP dan AFP pada Senin (6/12/2010), melaporkan, bank itu membekukan sejumlah rekening antara lain rekening yang menyimpan dana untuk pembelaan hukum dan aset pribadi Assange senilai 31.000 euro atau hampir Rp 371 juta.
Wikileaks baru-baru ini menerbitkan ratusan pesan kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat yang membuat marah Pemerintah AS dan memicu sejumlah perusahaan, termasuk PayPal dan Amazon, mengakhiri kerja sama mereka dengan situs itu.
Sementara itu, surat perintah penangkapan Assange sudah diterima pihak berwenang Inggris pada Senin. Pada pihak lain tim jaksa penuntut Swedia ingin menanyai Assange terkait dengan sejumlah tuduhan pemerkosaan yang selama ini disangkalnya. Assange saat ini diyakini bersembunyi di suatu tempat di Inggris tenggara.
Geneva
Langkah Post Finance tersebut merupakan pukulan terbaru bagi situs itu sejak penerbitan pesan-pesan teleks rahasia diplomatik AS minggu lalu. Dalam situsnya, Post Finance menyatakan Assange memberikan "informasi palsu mengenai tempat tinggal saat membuka rekening itu".
"Assange menulis Geneva sebagai tempat tinggalnya. Setelah diselidiki, informasi ini ternyata tidak benar," kata bank itu.
"Assange tidak bisa menunjukkan bukti dia bertempat tinggal di Swiss sehingga dia tidak memenuhi kriteria untuk memiliki hubungan nasabah dengan Post Finance. Atas alasan ini, Post Finance berhak menutup rekeningnya," imbuh pernyataan tersebut.
Wikileaks menyatakan, organisasi itu dan Assange sudah kehilangan aset senilai 100.000 euro dalam seminggu. "Akhir minggu lalu, perusahaan pembayaran via internet PayPal membekukan sumbangan sebesar 60.000 euro bagi organisasi amal Jerman, Wau Holland Foundation, yang akan digunakan untuk mempromosikan pembagian informasi lewat Wikileaks," kata Wikileaks dalam pernyataan tertulis.