Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab dan Israel Berkolaborasi

Kompas.com - 06/12/2010, 09:48 WIB

China dicurigai
Bocoran dokumen rahasia itu juga mengungkapkan, Pemimpin Libya Moammar Khadafy membuat kekalutan terkait nuklir selama satu bulan pada tahun 2009. Pasalnya, dia menunda pengangkutan uranium yang sudah diperkaya ke Rusia. Saat itu Khadafy menolak memberikan izin bagi pesawat Rusia, yang akan mengangkut bahan uranium, mendarat di Bandara Tajoura, Libya. Karena itu, uranium tersebut dibiarkan begitu saja di bandara dan hanya dijagai seorang tentara.

Tindakan Khadafy tersebut merupakan balasan atas keputusan AS yang melarang pemimpin Libya itu membangun kemah di New York sebagai tempat kediamannya. AS juga menolak keinginan Khadafy untuk mengunjungi tempat terjadinya serangan 11 September 2001. Ketika itu Khadafy menghadiri acara pertemuan PBB di New York, AS.

Diungkapkan pula, kaum oposisi di Mauritania merancang aksi pembunuhan terhadap presiden negara itu, Mohamed Ould Abdel Aziz. Kaum oposisi itu meminta bantuan AS dan Israel untuk melaksanakan pembunuhan tersebut.

Dalam dokumen rahasia itu juga disebutkan, Presiden Aljazair Abdel Aziz Bouteflika pada tahun 2007 menyatakan, Perancis sesungguhnya tidak menerima kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962. Karena itu, kata Presiden, Perancis kini berusaha melakukan balas dendam dengan mendukung Maroko soal isu Sahara Barat. Bouteflika menandaskan, Perancis tidak bisa memainkan peran konstruktif soal konflik Sahara Barat dan hanya AS yang bisa membantu mencari solusi atas konflik tersebut.

Dikatakan pula, Rusia gagal membeli teknologi pesawat tanpa awak dari Israel dengan nilai transaksi 1 miliar dollar AS. Ini didorong oleh kekhawatiran Israel soal kemungkinan jatuhnya teknologi pesawat itu ke tangan China.

Terkait China, dokumen di Wikileaks juga menyebutkan bahwa situs Google diperintahkan oleh otoritas China untuk diserang. Satu isi memo yang dikirimkan diplomat AS yang bertugas di Beijing ke Washington menyebutkan, perintah itu datang dari Komite Utama Politbiro, salah satu alat penting Partai Komunis China. (MTH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com