Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Korut Membelot ke Korsel

Kompas.com - 03/12/2010, 14:01 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Seorang pejabat Korea Utara yang mengawasi satu organisasi pemuda provinsi membelot ke Korea Selatan, demikian laporan media, Jumat (3/12).

Surat kabar Chosun Ilbo yang mengutip sumber-sumber mengatakan, Sol Jong Sik, Sekretaris I Komite Liga Pemuda Sosialis Kim Il Sung di Provinsi Pyanggang, melarikan diri ke Korsel Juni tahun lalu. Kantor berita Yonhap yang mengutip satu sumber pemerintah mengatakan, seorang pejabat senior dari komite provinsi itu telah membelot, tanpa menyebut namanya.

Badan Intelijen Nasional Korsel menolak memberikan komentar mengenai berita itu. "Sol adalah salah seorang dari para pejabat yang berusia 30-40 tahunan yang dijanjikan untuk direkrut bagi jabatan-jabatan penting" sebagai pembuka jalan bagi suksesi kepemimpinan negara itu kepada Kim Jong Un, putra bungsu Kim Jong Il, kata salah satu sumber kepada Chosun Ilbo. "Keinginan tahu Sol tentang dunia luar dan kegandrungannya terhadap drama-drama TV Korsel membuat dia menghadapi masalah," kata sumber itu.

Nama liga pemuda itu diambil dari nama pendiri negara komunis yang berhaluan keras itu, Kim Il Sung. Putranya dan kini pemimpin negara tersebut, Kim Jong Il, sedang bersiap-siap menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Kim Jong Un. Penampilan terakhir Sol di publik Korut adalah April tahun lalu ketika menghadiri acara terpilihnya kembali Kim Jong Il sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional yang memiliki kekuasaan besar, kata Yonhap.

Chosun mengutip pernyataan sumber-sumber lain yang mengatakan, seorang diplomat Korut yang ditempatkan di satu negara Asia yang tidak disebutkan namanya dan seorang ekskutif perusahaan perdagangan juga membelot ke Korsel. Menurut satu telegram diplomatik AS yang dibocorkan, Menteri Luar Negeri (waktu itu) Yu Myung-hwan mengemukakan kepada para pejabat AS pada Januari 2010 bahwa beberapa pejabat Korut yang bekerja di luar negeri baru-baru ini membelot ke Korsel.

Yu menegaskan, pembelotan-pembelotan itu tidak diumumkan ke publik, demikian isi telegram yang dibocorkan laman internet Wikileaks. Ia  menyatakan, suksesi itu tidak berlangsung  mulus dan perubahan mata uang yang merusak menyebabkan masalah-masalah besar bagi rezim komunis itu. Lebih dari 20.000 warga Korut telah melarikan diri ke Korsel sejak Perang Korea 1950-1953.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com