Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Nuklir Tewas

Kompas.com - 30/11/2010, 02:55 WIB

Teheran, Senin - Dua ledakan di Teheran, Senin (29/11), menewaskan seorang ahli nuklir ternama Iran dan mencederai seorang wanita lain. Media Iran langsung menuduh agen mata-mata Israel, dengan menggunakan sepeda motor, sebagai pelaku peledakan.

Media Iran menuduh agen Israel itu memasukkan bahan-bahan peledak ke dalam mobil ahli nuklir bernama Majid Shahriari.

Ahli nuklir lain, Fereydoon Abbasi Davani, yang juga dalam upaya pembunuhan, lolos dari ledakan itu.

Kepala Kepolisian Teheran Hossein Sajedinia mengatakan, dua ilmuwan nuklir itu menjadi sasaran saat dalam perjalanan ke kantor dari dua arah yang berbeda. Sejumlah pria yang menggunakan beberapa sepeda motor dikatakan telah memasukkan beberapa bom ke dalam mobil dua ilmuwan itu.

”Dr Shahriari tewas dan istri serta pengemudi cedera,” demikian kutipan di sejumlah media Iran.

Sebuah stasiun televisi pemerintah menyalahkan ”agen-agen rezim zionis” di balik serangan-serangan terhadap dua profesor, yang juga pengajar di Universitas Shahid Beheshti, yang terkenal reputasinya di Teheran.

Departemen Luar Negeri Israel menolak berkomentar atas pemberitaan itu.

Shahriari terlibat dalam salah satu proyek besar di Badan Tenaga Atom Iran. Ketua Badan Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan itu sebagaimana dikutip kantor berita Iran, IRNA.

Shahriari juga merupakan salah satu anggota dalam proyek kerja sama nuklir Timur Tengah, yang diberi nama SESAME.

Ilmuwan lain, Abbasi Davani, juga menjadi sasaran sanksi dunia lewat Resolusi 1747 yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB pada Maret 2007. Ilmuwan ini diidentifikasikan sebagai seorang ahli senior di Departemen Pertahanan dan juga di bidang logistik Angkatan Bersenjata Iran.

Abbassi yang berusia 52 tahun itu adalah salah satu dari ilmuwan yang langka, yang bisa memisahkan isotop, serta menjadi anggota elite Garda Revolusi Iran.

”Kedua ilmuwan ini bekerja sama dengan Departemen Pertahanan terkait riset nuklir. Shahriari adalah kepala proyek yang bertugas menemukan teknologi untuk merancang inti reaktor nuklir,” demikian situs Rajanews.

Jangan bermain api

Kepala Kepolisian Teheran mengatakan, para penyerang mencoba melarikan diri dan hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

”Pembunuhan ini pasti tidak bersifat personal dan saya kira ini amat berbeda dari upaya-upaya pembunuhan sebelumnya. Namun, kami masih sedang melakukan penyelidikan,” kata Wakil Gubernur Teheran Safar Ali Baratlu kepada kantor berita ISNA.

Pada Januari lalu, Masoud Ali Mohammadi, ilmuwan yang juga terlibat dalam proyek SESAME, tewas dalam serangan bom. Iran menyatakan, pembunuhan itu dilakukan tentara bayaran Amerika Serikat dan Israel.

Pihak Iran mengingatkan bahwa para musuh Iran sedang ”bermain api”, tetapi tidak menyebutkan negara-negara yang mungkin terlibat.

”Jangan bermain api. Kesabaran Iran terbatas dan jika kesabaran mereka putus, musuh-musuh kami akan berada dalam nasib buruk,” kata Salehi.

Pada Juli lalu, ahli riset nuklir Iran, Shahram Amiri, kembali ke Iran dari Amerika Serikat setelah sempat dinyatakan hilang. Dia diculik oleh dua agen CIA (Amerika Serikat) yang fasih berbahasa Parsi. Shahram diculik di kota Madinah, Arab Saudi, lalu dibawah ke AS. (AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com