”Saya mengakui bahwa ada banyak kesulitan di Afganistan. Namun, kaum wanita di sana sekarang tidak lagi mendapat hukuman mati di lapangan sepak bola. Kaum wanita di Afganistan juga bisa pergi ke sekolah-sekolah. Tanzim Al Qaeda tidak lagi memiliki basis geopolitik,” kata Rice.
Mantan Menlu AS itu juga mengimbau agar Presiden Hamid Karzai waspada dalam melakukan perundingan dengan Taliban. Bersamaan dengan serangkaian pernyataan Rice tentang Irak dan Afganistan beberapa hari terakhir ini, situs WikiLeaks dalam waktu dekat akan merilis 400.000 dokumen rahasia tentang perang Irak.
Pada bulan Juli lalu, situs WikiLeaks membuat kejutan dengan merilis lebih dari 70.000 dokumen rahasia tentang perang Afganistan. Dalam dokumen rahasia itu, diungkap tentang jatuhnya korban dari warga sipil dalam jumlah besar di Afganistan serta main mata antara Taliban dan dinas intelijen militer Pakistan.
Pemerintah AS juga dikejutkan lagi oleh hasil evaluasi tahunan Dewan Keamanan Nasional AS seperti dirilis harian