Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Minta Maaf pada Pakistan

Kompas.com - 08/10/2010, 04:30 WIB

ISLAMABAD, KAMIS - Pemerintah Amerika Serikat dan NATO resmi meminta maaf kepada Pemerintah Pakistan atas insiden penembakan pasukan penjaga perbatasan Pakistan, pekan lalu. Meski begitu, hingga Kamis (7/10), Pakistan belum mau membuka kembali pos perbatasan Torkham.

Hasil penyelidikan tim gabungan AS-NATO menyimpulkan, helikopter AS menembak ke arah tentara Pakistan tersebut karena salah mengira mereka sebagai bagian dari pemberontak yang sedang diburu.

Akibat insiden Kamis pekan lalu itu, dua tentara Pakistan tewas dan memicu kemarahan Pemerintah Pakistan, yang langsung menutup pintu perbatasan Torkham di Khyber Pass, Pakistan barat laut. Torkham adalah pintu utama pengiriman perbekalan bagi pasukan NATO di Afganistan.

Permintaan maaf itu disampaikan Duta Besar AS untuk Pakistan Anne Peterson, Rabu. ”Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pakistan serta keluarga penjaga perbatasan yang terbunuh dan terluka. Tentara Pakistan yang pemberani adalah sekutu kami dalam perang yang mengancam Pakistan dan AS,” kata Anne.

Sebelumnya, tentara NATO yang berada di dalam helikopter tersebut berkilah mereka menembak sebagai usaha membela diri karena ditembak lebih dulu oleh pasukan di darat. Hasil penyelidikan kemudian menyatakan, pasukan Pakistan di darat memang menembak lebih dulu untuk memperingatkan helikopter AS yang berulang kali melanggar perbatasan Pakistan itu.

Menurut Brigadir Jenderal Tim Zadalis dari Angkatan Udara AS, yang mengepalai tim penyelidik, peristiwa tragis tersebut bisa dihindari apabila pasukan AS-NATO berkoordinasi lebih baik dengan pasukan Pakistan.

Terkait dengan pembukaan kembali pintu perbatasan Torkham, pihak Pakistan menyatakan masih mengevaluasi kondisi terakhir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Abdul Basit, hanya mengatakan, pihaknya akan mengambil keputusan ”pada saat yang tepat”.

Akibat penutupan ini, sedikitnya 6.500 kendaraan pengangkut logistik untuk pasukan NATO tertahan di Pakistan dan menjadi sasaran empuk serangan kaum militan. Sepekan sejak penutupan, tercatat 120 truk NATO musnah karena serangan bersenjata dan pembakaran.

Melanggar kedaulatan

Urusan pelanggaran perbatasan ini memang menjadi hal sensitif bagi Pakistan, negara sekutu serta pendukung utama AS dan NATO di wilayah itu dalam perang melawan teroris di Afganistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com