Geim juga dikenal menghargai para yunior dan secara akademik menghargai kontribusi Kostya, panggilan Konstantin Novoselov, mahasiswa bimbingannya. ”Dia adalah mahasiswa PhD saya,” kata Geim soal rekan kerjanya itu.
”Saya mengundang dia dari Rusia ke University of Nijmegen, Belanda, saat saya di sana. Ketika saya pindah ke Inggris, di University of Manchester, saya juga mengundangnya mengambil penelitian post doctoral walau dia belum menyelesaikan PhD-nya di Belanda,” kata Geim.
Sebelum meraih Nobel, Geim dan Kostya telah 12 tahun bekerja sama. ”Saya tak peduli apakah rekan kerja saya seorang mahasiswa ataukah profesor penuh,” katanya. ”Asalkan dia mau bekerja keras dan efisien, semua orang adalah kolega saya. Itulah penghargaan,” kata Geim.
Kostya memberikan pengakuan senada. ”Andre adalah fisikawan yang hebat. Saya belajar banyak dari dia, hampir semuanya tentang fisika,” katanya.
Kini, Novoselov menjadi penerima Nobel termuda bidang fisika. Mendapat predikat itu, Novoselov sebenarnya gugup.
Penemuan Geim dan Novoselov tersebut memberikan pesan bahwa kita sering melupakan hal-hal kecil di sekitar. Banyak aspek kehidupan yang penting tak terlihat oleh kita karena menganggap semua itu terlalu biasa dan sederhana. Dari pensil yang setiap hari kita lihat, sebuah penghargaan Nobel bergengsi tercipta. (Nobelprize.org)
ANDRE GEIM
- MSc dari Moscow Institute of Physics and Technology, 1982
- PhD dari Institute of Solid State Physics of Russian Academy of Sciences, 1987
- Diploma dari Moscow Institute of Physics and Technology
- Sedang mengambil PhD di University of Nijmegen, Belanda, sebelum 2010 pindah ke University of Manchester, dan bertemu dengan pembimbing doktornya, Andre Geim