Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM China-Jepang Bertemu

Kompas.com - 06/10/2010, 03:49 WIB

Pihak China tidak mau kalah dan tetap mengklaim kepemilikan atas kepulauan tersebut. China mengatakan, hak itu sudah ada sejak zaman purbakala dan wilayah itu telah lama menjadi bagian dari sejarah Negeri Tirai Bambu itu.

Namun, pertemuan di Burssels itu dinilai merupakan hal yang baik. ”Pertemuan itu juga baik demi perekonomian dunia,” kata juru bicara Pemerintah Jepang, Yoshito Sengoku.

Sengketa wilayah sempat memanas, bahkan melebar. Walau Jepang telah melepas para nelayan China, aksi balasan dari China telanjur terjadi.

China menangkap empat warga negara Jepang dengan tuduhan mengambil gambar secara ilegal di kawasan tertutup milik militer China.

Kondisi semakin runyam ketika China juga membawa sengketa itu ke ranah ekonomi. China melarang ekspor mineral langka ke Jepang secara de facto, padahal bahan baku itu diperlukan untuk industri Jepang berteknologi tinggi.

Perang kata-kata dan kecaman terus terjadi di antara kedua negara. Pemerintah Jepang sendiri mengalami kesulitan di dalam negeri. Popularitas PM Kan merosot di mata rakyat. Separuh rakyat Jepang menganggap Pemerintah Jepang lemah serta menyerah begitu saja terhadap tekanan dan aksi ”bullying” yang dilakukan China.

Hingga kemarin Jepang berupaya menekan China untuk menghentikan ”ulahnya” dengan menahan pemberangkatan kapal pengangkut ekspor mineral langka dan komoditas lain.

Pekan lalu Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengadakan survei terhadap 152 perusahaan dagang dan manufaktur di Jepang menyusul bantahan China atas tuduhan telah menghalang-halangi pengapalan ekspor mineral langka ke Jepang.

Sebanyak 31 perusahaan yang disurvei mengakui adanya gangguan terhadap proses pengapalan dan ekspor oleh China. Pihak China membantah hal tersebut.(AFP/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com