Teknik terobosan ini telah membantu jutaan pasangan infertil atau tak subur untuk memiliki anak. Demikian diumumkan juru bicara Komite Nobel, Göran Hansson, Senin (4/10) waktu setempat di Stockholm, Swedia.
Sementara itu, pada hari Selasa (5/10) telah diumumkan dua peraih penghargaan Nobel bidang fisika. Mereka adalah Andre Geim (51) dan Konstantin Novoselov (36)—keduanya dari University of Manchester, Inggris, atas eksperimen material grafin (graphene) dua dimensi.
Edwards, profesor emeritus
Pada teknik ini, sejumlah telur dari rahim ibu diambil lalu dibuahi di luar tubuhnya. Zigot dari hasil pembuahan tersebut kemudian dicangkokkan ke dalam rahim.
Menurut Masyarakat Eropa untuk Embriologi dan Reproduksi, berkat teknik IVF ini telah lahir sekitar 4 juta anak atau 300.000 bayi per tahun di seluruh dunia. Saat ini, probabilitas pasangan tidak subur (infertil) memperoleh bayi dalam siklus IVF adalah 1 di antara 5.
”Prestasinya telah dimungkinkan untuk mengobati infertilitas, kondisi medis yang menimpa sebagian besar manusia, termasuk lebih dari 10 persen dari semua pasangan di seluruh dunia,” kata Komite Nobel di Stockholm.
”Hari ini, visi Robert Edwards sudah menjadi kenyataan dan telah membawa sukacita bagi orang-orang mandul di seluruh dunia,” demikian dinyatakan Komite Nobel.