Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tutup Tepi Barat, Pasca-serangan

Kompas.com - 01/09/2010, 22:48 WIB

TEPI BARAT, KOMPAS.com — Pasukan Israel, Rabu (1/9/2010), menutup daerah-daerah Tepi Barat. Sementara itu, sekitar 50 orang ditahan.

Tentara Israel melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah di desa-desa di daerah Al Khalil (Hebron), dekat permukiman Kiryat Arba, tempat dua pasang suami istri termasuk seorang wanita hamil tewas, Selasa petang.

"Kepala staf Angkatan Bersenjata Letjen Gabi Ashkenazi dan para jenderal lainnya berada di lokasi, saat mereka sedang melakukan penilaian situasi operasional dan intelijen," kata militer.

"Kami sedang melakukan sejumlah tingkat operasi sejak peristiwa itu terjadi dan terus melakukan aksi sampai kami menahan teroris-teroris," kata Ashkenazi.

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) bersama dengan berbagai aparat keamanan sedang melakukan operasi dan akan terus dilakukan sampai kami menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas aksi ini," katanya.

Pasukan keamanan menempatkan perintang-perintang jalan di daerah itu. "Pasukan Palestina menahan sekitar 50 orang pada Selasa malam itu," kata seorang pejabat keamanan.

Ia mengatakan, para tersangka adalah pendukung-pendukung Hamas yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Kedua pasang suami istri itu, yakni Yizhak dan Talia Aimes serta Avishai Shindler dan Kochba Even-Chain, ditembak mati, Selasa petang.

"Tampaknya serangan itu dilakukan oleh pelaku yang naik kendaraan, tetapi penyelidikan masih dilakukan," kata militer Israel.

Juru bicara militer Israel Avita Leibovitz mengatakan, ia yakin mereka yang tewas itu adalah para pemukim dari daerah itu.

Kendaraan yang berlumuran darah di pinggir jalan itu penuh lubang peluru.

Serangan itu, diakui Brigade Ezzedine al Qasssam, sayap bersenjata kelompok Hamas yang menentang keras perundingan yang akan dilakukan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Washington, Kamis.

Netanyahu mengecam serangan itu. "Kita hari ini menyaksikan satu pembunuhan empat warga Israel yang tidak bersalah," katanya, Selasa.

"Kita tidak akan membiarkan pelaku pembunuhan para warga sipil Israel tidak diadili."

Netanyahu mengatakan, usaha terbaru untuk mencapai satu perjanjian perdamaian yang mengikat dengan Palestina harus didasarkan pada pengaturan-pengaturan keamanan yang ketat menjamin bahwa kekuasaan Palestina di Tepi Barat tidak akan membawa wilayah itu pada satu tempat berpijak bagi serangan-serangan terhadap warga Israel.

Abbas juga mengecam serangan itu dengan mengatakan bahwa aksi itu bertujuan untuk merusak proses politik.

"Presiden Palestina itu dan dewan kepemimpinan Palestina mengecam serangan yang terjadi dekat Al Khalil itu, tetap mempertahankan prinsip kita menolak semua serangan terhadap warga sipil, apakah itu warga sipil Palestina atau Israel," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor pers Abbas dari Washington.

Gedung Putih mengecam pembunuhan itu dan memperingatkan musuh-musuh perdamaian bertujuan untuk menggagalkan perundingan-perundingan perdamaian itu.

Di Jerusalem, utusan perdamaian PBB Robert Serry mengatakan terkejut atas insiden itu. "Netanyahu dan Abbas jangan membiarkan musuh-musuh perdamaian memengaruhi perundingan yang akan diselenggarakan Kamis nanti," katanya.

Setelah serangan itu, asosiasi utama para pemukim Israel berikrar akan segera memulai kembali pembangunan di Tepi Barat, yang sebagian dihentikan selama 10 bulan belakangan ini dalam satu tindakan yang diberlakukan pemerintah Israel atas tekanan AS dalam usaha mendorong perundingan perdamaian.

Serangan pada Selasa itu adalah serangan mematikan pertama terhadap warga Israel di Tepi Barat sejak 4 Juni, ketika seorang polisi tewas dan dua lainnya cedera, juga di daerah Al Khalil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com