Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanian Hidupi Belanda

Kompas.com - 30/08/2010, 05:30 WIB

Wageningen, sebagai salah satu pusat studi dan pusat riset pertanian, pada akhirnya tidak hanya menampung mahasiswa-mahasiswa domestik untuk gelar doktor (PhD), tetapi juga menjadi semacam pusat riset yang lebih internasional.

”Mereka tak hanya melakukan riset di sini, tetapi juga riset di negeri masing-masing. Mereka datang dari lebih 100 negara,” ungkap Rektor Wageningen, yang beberapa bulan lalu melakukan perjalanan ke Bogor, Yogyakarta, dan Jakarta untuk penjajakan kerja sama dengan Indonesia.

”Setidaknya ada 104 mahasiswa Indonesia yang belajar di sini,” ungkap Martin Kropff, yang mengungkapkan pula bahwa Wageningen tak lebih adalah kota pelajar dan ilmuwan.

Dari sekitar 35.000 penduduknya, 6.500 orang di antaranya adalah para pengajar dan staf Universitas Wageningen dan 10.000 lainnya adalah mahasiswa.

”Bahkan, industri benih merupakan salah satu penghasil utama pertanian kami, di samping tentunya penghasil utama industri bunga,” ungkap Rektor ini pula.

Dia memberikan sebuah ilustrasi bahwa sekilogram benih tomat dari Belanda saat ini, misalnya, di Eropa bernilai lebih mahal daripada sekilogram emas. Itu semua merupakan hasil riset dan teknologi yang dikembangkan Belanda sejak lebih dari setengah abad yang silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com