Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Shenzhen, Menawarlah dengan "Kejam"

Kompas.com - 18/08/2010, 10:17 WIB

Sebagai kota industri Shenzhen ramai oleh pusat perbelanjaan. Shopaholic yang mengunjungi Shenzhen tidak akan melewati SEG Plaza di Shennon Road di Distrik Futian, Xiwu Department Store, Jianingna Plaza, Wanjia Department Store, atau kawasan perbelanjaan Dongmen yang selalu ramai. Bagi penggemar elektronik silakan mengunjungi sentra perdagangan elektronik dan pakaian di Huaqiang North Road. Bagi kaum wanita, jangan lupa ke Xindahao Dressing Town di Huaqingbei.

Bila Anda menemukan barang-barang bermerk internasional dengan harga murah jangan cepat terkesima dan percaya begitu saja dengan harganya. Kota ini dikenal sebagai pusat pembuatan barang palsu. Kalau tidak paham, sulit membedakan mana bolpoin Mont Blanc asli dan palsu. Begitu pula sulit membedakan mana Rolex asli atau palsu.

Tidak hanya barang-barang bermerek terkenal yang dibandrol dengan harga sekian kali lipat, barang-barang "biasa" pun dijual dengan harga tinggi, terutama di tempat-tempat yang ramai dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, untuk menimalisir tertipu harga menawarlah minimal setengah harga seperti nasihat Tina di atas. Juga tidak perlu sungkan untuk menawar lebih dari 50 persen. Jangan takut untuk dihardik, atau mendapatkan si pedagang marah-marah. Kalau si pedagang mulai marah itu pertanda barang akan dilepas.

Kurang Kejam Di sebuah toko souvenir saya menemukan pedagang yang marah-marah. Saya bermaksud membeli hiasan kulkas bermagnet di toko itu. Si ibu pedagang dengan senyumnya yang ramah mengatakan souvenir itu harganya 35 RMB. Hmm...berpikir sejenak, saya menawar asal-asalan 8 RMB. Ibu pedagang menolak. Ia menurunkan harga jadi 30 RMB. Saya bergeming.

Ia kembali menurunkan harga jadi 25 RMB. Giliran saya menaikkan harga menjadi 10 RMB. Ibu itu menggeleng sambil tetap tersenyum. Saya pun melangkahkan kaki ke pintu keluar. Ibu itu memanggil dan melepas barangnya dengan harga 10 RMB.

Saat hendak membungkus barang, teman saya masuk ke dalam toko dan berbisik di toko sebelah barang yang sama dijual 7 RMB. Saya protes pada pedagang itu. Ia lalu menjelaskan barang seharga 7 RMB kualitasnya berbeda dengan 10 RMB. Ia pun mengeluarkan hiasan serupa dengan kualitas yang lebih buruk. Kata teman saya, barang yang sama.

Saya beranjak pergi dan ibu pedagang itu berceloteh panjang dalam bahasa yang tidak saya pahami. Tak ada lagi senyum di wajahnya. Ia lalu beteriak memanggil saya dengan nada tinggi. Saya sangat khawatir ia marah besar pada saya karena membatalkan pembelian. Ternyata, ia melepas souvenir itu jadi 7 RMB.

Ia memasukkan barang-barang yang saya beli ke dalam kantung plastik dengan cara yang tidak simpatik dan berusaha mencampurkannya degan barang yang kualitasnya lebih buruk, untung saya tahu. Saya tersenyum penuh kemenangan sambil berkata dalam hati betapa beruntungnya saya, dapat harga 7 RMB dari harga 35 RMB.

Di luar toko saya berjumpa teman lain. Dan, saya bukan orang yang paling beruntung. Teman itu mendapat barang yang sama dengan harga 6 RMB. Saya tersenyum kecut. "Di Shenzhen menawarlah dengan kejam," kata teman saya penuh kemenangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com