Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mugabe Berbelanja dan Jenguk Putrinya

Kompas.com - 16/08/2010, 03:15 WIB

Hongkong, Minggu - Presiden Zimbabwe melewatkan akhir pekan dengan berbelanja setelan jas dan sepatu mewah di Hongkong. Di sana dia memiliki sebuah rumah. Putrinya juga kuliah di Hongkong, menurut media setempat, Minggu (15/8).

Perjalanan untuk belanja terjadi beberapa hari setelah dia mengunjungi World Expo di Shanghai, China, dalam rangka Hari Zimbabwe.

China tidak termasuk negara yang menerapkan sanksi pada Mugabe, yang terkena larangan bepergian dan pembekuan aset oleh Barat.

Sebuah tim petugas dari unit perlindungan VIP kepolisian Hongkong mengapit presiden berusia 80-an tahun itu. Pada hari Sabtu dia mengunjungi toko-toko mewah di Distrik Kowloon, Hongkong.

”Pada umumnya, polisi akan melakukan pengaturan keamanan yang sesuai bagi tamu-tamu penting asing,” kata seorang juru bicara polisi melalui e-mail pada AFP. ”Karena alasan operasional, polisi tidak akan memberikan komentar (lebih lanjut).”

Seorang juru bicara pemerintah dikutip mengatakan, Mugabe tidak dalam kunjungan resmi.

Putri Mugabe, Bona, sedang belajar akuntansi di City University Hongkong. Mugabe memiliki sebuah rumah di Distrik New Territories, menurut harian Sunday Morning Post.

Istri pemimpin Zimbabwe itu, Grace, tahun lalu menimbulkan perselisihan diplomatik ketika dia lolos dari dakwaan penyerangan setelah memukul seorang fotografer Inggris. Fotografer itu memotretnya dalam sebuah kunjungan belanja.

Memuji kebaikan China

Departemen Kehakiman Hongkong menyatakan, Grace Mugabe berhak atas kekebalan diplomatik sebagai istri Presiden Zimbabwe, sebuah keputusan yang menimbulkan kritik.

Di Shanghai hari Rabu, Mugabe mengucapkan terima kasih kepada China atas dukungan membangun kembali perekonomian Zimbabwe yang hancur akibat sanksi Barat.

Dia mengatakan, negaranya mendapatkan banyak manfaat dari kebaikan China di beberapa bidang, antara lain pasokan bahan-bahan pertanian dan bantuan pangan, di mana ”cuaca buruk telah memengaruhi panen kami”.

Zimbabwe, yang dulunya merupakan lumbung Afrika bagian selatan, mengalami kekurangan pangan akibat kekeringan dan program reformasi pertanian yang menggusur para petani kulit putih.

Pekan lalu badan-badan pangan PBB menyatakan, 133.000 ton bantuan pangan diperlukan untuk membantu 1,68 juta warga Zimbabwe.

Pada saat mengunjungi World Expo di Shanghai itu Mugabe mengimbau Beijing untuk memperluas kerja sama dengan Zimbabwe di bawah Forum Kerja sama China-Afrika (FOCAC). Lewat kerja sama ini China menanamkan modal di Afrika untuk mendapatkan minyak, tembaga, dan bahan-bahan lain yang diperlukan. (AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com