Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Garuda Terima Penghargaan

Kompas.com - 12/08/2010, 12:29 WIB

LEBANON, KOMPAS.com — Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-D/UNIFIL pada misi Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon Selatan menerima penghargaan dari Komandan Sektor Timur Unifil dan Komandan Kontingen Spanyol Brigadir Jenderal Juan Gomez De Salazar Minguez.

Dalam penghargaan yang diberikan 6 Agustus 2010 kepada Komandan Satgas Letnan Kolonel Inf Andi Perdana Kahar dengan tembusan kepada Komandan Kontingen Indonesia di UNIFIL, Kolonel Inf Restp Widiyantoro itu komandan Sektor Timur UNIFIL menyampaikan penghargaan dan pujian atas kompetensi serta profesionalisme prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL dalam menangani masalah sensitif yang melibatkan LAF (Lebanese Armed Forces) dan IDF (Israeli Defense Forces) pada 3 Agustus 2010.

Dikatakan Brigjen Gomez, insiden tersebut sebenarnya berpotensi mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Namun, penanganan yang tepat oleh pasukan yang berada di tempat kejadian dapat mencegah peningkatan eskalasi. Menurut keterangan tertulis dari Kepala Puspen TNI, Mayjen TNI Aslizar Tanjung, Kamis (12/8/2010), insiden antara LAF dan IDF terjadi secara tiba-tiba dan hanya pasukan yang terlatih dan profesional yang bisa mencegah peningkatan eskalasi.

Sebelumnya diberitakan dalam media cetak lokal Al Mannar bahwa dua prajurit RI meninggalkan medan tempur dengan taksi. Pemberitaan ini, menurut Aslizar Tanjung, merupakan bentuk ketidakpahaman media lokal di Lebanon tentang tugas yang diemban oleh prajurit TNI dalam misi UNIFIL di Lebanon Selatan. "Sebagai peace keepers (penjaga perdamaian), prajurit TNI memiliki tugas pokok memelihara situasi perdamaian dan harus bersifat imparsial (tidak berpihak). Di samping itu dalam menjalankan tugasnya pasukan TNI harus mernatuhi prosedur, hukum, dan ketentuan yang berlaku," tulis Aslizar.

Dalam insiden baku tembak Selasa (3/8/2010) antara LAF dan IDF di perbatasan Lebanon Selatan-Israel, Prajurit TNI yang sedang bertugas menjaga perdamaian di wilayah tersebut melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB. Setelah melalui pelaporan ke komando atas dan melakukan negosiasi dengan pihak yang bertikai, prajurit TNI akhirnya meniggalkan lokasi konflik karena antara LAF dan IDF terjadi saling tembak.

Sesuai prosedur PBB, personel yang  menghadapi insiden antara LAF dan IDF telah melakukan dua tindakan. Pertama, memonitor situasi tanpa membahayakan pasukan sendiri dan kedua, jika terjadi kontak tembak, pasukan melaksanakan pengunduran taktis/pemutusan tempur terhadap unit-unit yang terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com