Bahan peledak yang mereka miliki diperkirakan berasal dari para pejabat atau pekerja korup di pertambangan. Mereka menjual bahan peledak kepada para kriminal.
"Para penjahat mungkin punya akses ke wilayah pertambangan dan mengambil bahan peledak. Namun, indikasi menunjukkan bahwa mereka mendapatkan bahan peledak dari petugas pertambangan yang korup," papar Johan Burger, Kepala Institute for Security Studies, seperti dikutip Star.
ATM memang bagai kemilau yang membuat para penjahat tergoda. Jikapun tak bisa meledakkannya, mereka bisa merampas uang para pengambil uang di ATM. Maka, banyak kedutaan yang memberi peringatan warganya agar berhati-hati memanfaatkan ATM. Jika tak aman, mending dibatalkan. Sebab, tiba-tiba bisa muncul penjahat bersenjata dan merampas uang atau memaksa pelanggan menguras uangnya.
Selepas Piala Dunia, masalah kejahatan di seputar ATM masih menjadi tugas berat polisi Afsel. Di satu sisi kebutuhan atas ATM tak terbantahkan, di sisi lain banyak penjahat yang mengincarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.