Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Gunung Itu Bertaplak Awan

Kompas.com - 30/06/2010, 15:53 WIB

Akan tetapi, hari itu semakin siang kabut bukan semakin memudar, melainkan malah semakin menebal. Suhu udara turun lagi sekitar 1 derajat. Jarak pandang yang semula 10 meter menurun menjadi 5 meter, bahkan menjadi sekitar 3 meter menjelang petang hari. Praktis begitu masuk ke dalam kabut, orang yang bergerak tak keliatan lagi, jalur pejalan kaki pun seperti hilang tertelan kabut.

Di luar jalur mudah dengan menggunakan kereta gantung, Taman Nasional Table Mountain sebenarnya juga menyediakan jalur pendakian biasa. Misalnya, dari stasiun kereta gantung atas menuju puncak tertinggi Maclear’s Beacon. Pendakiannya tidak curam karena orang bergerak dari ketinggian 1.000 meter ke 1.088 meter. Jarak tempuhnya sekitar 1 jam perjalanan satu arah.

Untuk mencapai puncak tertinggi ini juga ada jalur lain yang lebih sulit, yang disebut The Smuts Track. Jalurnya adalah dari Skeleton George menuju Maclear’s Beacon. Bedanya, jalur ini merentang dari ketinggian 100 meter sehingga membutuhkan waktu lebih lama, yaitu 3,5 jam.

Meski tampak tak seberapa, bahaya tetap bisa menghadang. Hanya sehari setelah pembukaan Piala Dunia 2010, seorang bocah 10 tahun berkewarganegaraan Amerika Serikat tewas terjatuh ketika menuruni Skeleton George. Saat itu, ia bersama dengan orangtua dan saudara kandungnya baru naik kereta gantung dan kemudian memilih menuruni jalur Skeleton George. Diperkirakan, ia melongok ke sebuah air terjun dan kemudian kehilangan keseimbangan.

Tak heran jika di sejumlah tempat di Table Mountain dipasang tanda berbahaya, termasuk di antaranya adalah perintah untuk kembali ke lokasi kereta gantung jika terdengar bunyi sirene yang menandakan angin di kawasan itu sedang tidak bersahabat. (Fitrisia Martisasi dari Cape Town, Afrika Selatan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com