Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapal Misi Kemanusiaan Siap Meluncur dari Lebanon

Kompas.com - 21/06/2010, 04:26 WIB

Kairo, Kompas - Tekad menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza melalui laut belum juga pupus. Dua kapal misi kemanusiaan, yakni kapal Mariam dan Naji Al Ali, siap meluncur dari Lebanon menuju Jalur Gaza.

Ketua Gerakan Melawan Blokade Gaza yang juga anggota parlemen Palestina, Jamal Al Khadri, Sabtu (19/6), mengungkapkan, kapal Mariam dan Naji Al Ali kemungkinan meluncur ke Jalur Gaza pekan ini, tapi belum dipastikan waktunya.

Menurut Al Khadri, kapal Naji Al Ali akan mengangkut 12 mantan pejabat AS, dan kapal Mariam akan membawa 50 aktivis wanita dari mancanegara, di antaranya lima pendeta wanita dari AS.

”Wanita adalah senjata rahasia baru menghadapi musuh berat,” ungkap Samar Alhaj, aktivis wanita Lebanon yang akan ikut dalam kapal Mariam.

Menurut dia, kaum wanita tidak memberi peluang kepada musuh memutuskan menggunakan jalan militer dalam menghadapi kapal kemanusiaan.

Hezbollah menyatakan tidak ada hubungan dengan dua kapal misi kemanusiaan tersebut. ”Memutuskan sejak awal untuk jauh dari gerakan misi kemanusiaan itu, baik secara koordinasi, suplai logistik, atau keikutsertaan langsung aktivis Hezbollah dalam kapal itu, agar tidak memberi peluang kepada Israel berdalih menyerang kapal-kapal itu,” tegas keterangan pers Hezbollah.

Menhan Israel Ehud Barak memperingati Pemerintah Lebanon harus bertanggung jawab jika terjadi aksi kekerasan terhadap dua kapal itu.

Dubes Israel untuk PBB Gabriella Shalev, seperti dikutip radio Israel, mengirim surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Isi surat tersebut adalah dalam konteks konflik antara Israel dan Hamas serta status dalam keadaan perang antara Lebanon dan Israel, maka sesuai dengan hukum internasional adalah hak Israel menggunakan segala cara untuk mencegat kapal-kapal itu menembus blokade terhadap Jalur Gaza.

Israel kini meminta AS, Perancis, Jerman, Spanyol, dan Vatikan mendesak Pemerintah Lebanon agar mencegah kapal-kapal itu meluncur ke Jalur Gaza. Dilaporkan, Pemerintah Lebanon sedang mempertimbangkan mencegah kapal-kapal itu berlayar ke Gaza.

Israel saat ini sedang mengalami keterpurukan citra dan kesulitan diplomasi menyusul serangan militer Israel terhadap kapal misi kemanusiaan Gaza pada 31 Mei lalu.

Belum cukup

Sementara itu, keputusan Israel hari Kamis pekan lalu untuk meringankan blokade Gaza dinilai belum cukup. Palestina menyebut keputusan baru Israel itu untuk menipu opini dunia dan lari dari tuntutan masyarakat internasional agar Israel mencabut blokade Gaza itu.

Israel pekan lalu mengizinkan 250 jenis komoditas dipasok ke Jalur Gaza, setelah mendapat kecaman internasional menyusul serangan militer Israel terhadap konvoi kapal misi kemanusiaan yang membawa korban sembilan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Sebelumnya, Israel hanya mengizinkan 130 jenis komoditas dipasok ke Jalur Gaza.

Koordinator pemasokan komoditas ke Jalur Gaza, Raed Fattouh, Sabtu, mengungkapkan, Israel saat ini hanya mengizinkan suplai 250 dari 4.000 jenis komoditas yang diizinkan disuplai ke Jalur Gaza sebelum blokade Gaza secara total pada Juni 2007.

Fattouh menegaskan, otoritas Palestina telah meminta Israel mencabut blokade Jalur Gaza secara total yang dihuni 1,5 juta jiwa itu.

Salah seorang pemimpin Hamas, Ismail Ridhwan, mengatakan, keputusan Israel meringankan blokade Gaza hanya sebagai relasi publik untuk memperbaiki citranya setelah memicu kemarahan dunia akibat serangan membabi buta terhadap flotilla Gaza.

”Keputusan Israel meringankan blokade tidak banyak mengubah keadaan di lapangan,” lanjut Ridhwan.

Koordinator Gerakan Internasional Palestina untuk pencabutan blokade atas Jalur Gaza, Amjad El Shou, mengatakan, pencabutan blokade Gaza secara parsial tidak menyelesaikan permasalahan inti di Jalur Gaza karena tidak mengakhiri ketergantungan 80 persen dari penduduk Gaza terhadap bantuan kemanusiaan. (Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com