Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tetap Cegah Bahan Pokok ke Gaza

Kompas.com - 08/06/2010, 20:11 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Satu kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel, Selasa, menyatakan, militer negara itu tetap menghalangi bahan pokok seperti cuka, ketumbar, dan bahkan boneka memasuki Jalur Gaza, sebagai bagian dari embargo yang melumpuhkan wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Laporan Pusat Hukum Gisha bagi Kemerdekaan Bergerak, yang menandai tiga tahun sejak blokade diperketat, menyatakan, Israel mengizinkan hanya 97 persen barang untuk memasuki jalur pantai tersebut, dibandingkan dengan lebih dari 4.000 jenis barang yang masuk sebelum Juni 2007. Pasar yang sangat besar di Israel, sebagai perbandingan, akan dipenuhi dengan 10.000 sampai 15.000 jenis barang, kata kelompok itu.

Israel telah menyatakan blokade tersebut, yang diberlakukan pada Juni 2006 dan diperketat setelah Hamas merebut kekuasaan melalui kekerasan setahun kemudian, diperlukan untuk mengekang Gerakan Perlawanan Islam itu.

Namun, laporan Gisha tersebut menyatakan, Israel tak mengizinkan barang-barang yang jelas tak memiliki tujuan militer, termasuk jahe, kertas, dan alat musik memasuki Jalur Gaza. "Israel melarang pengiriman ke Jalur Gaza margarin yang dimaksudkan untuk tujuan industri, dan hanya mengizinkan pengiriman margarin dalam paket kecil untuk konsumsi rumah tangga," kata Gisha.

"Pemerintah Yahudi melarang pengiriman karet, lem, dan nilon yang digunakan dalam pembuatan popok sekali pakai di Jalur Gaza, tapi mengizinkan pengiriman popok yang dibuat di Israel," katanya.

Hanya 2.300 truk yang berisi barang diperkenankan masuk ke Jalur Gaza setiap bulan, dibandingkan dengan 10.400 truk sebelum blokade, katanya. Ditambahkannya, sebanyak 30.000 truk memasuki Manhattan yang, menurut perhitungan kasar, memiliki penduduk yang sama dengan warga Jalur Gaza setiap hari.

Mengenai ekspor, Gisha menyatakan, hanya 259 truk yang telah meninggalkan Jalur Gaza sejak Juni 2007, dibandingkan dengan rata-rata 70 truk per hari sebelum blokade.

Sebagai perbandingan, katanya, perusahaan makanan Israel, Tnuva, mengirim ke luar 400 truk per hari dari pabriknya. Kebanyakan barang konsumen tersedia di Jalur Gaza karena mereka membawa masuk semua barang itu melalui jaringan terowongan penyelundupan yang sangat luas di bawah perbatasan Mesir, perdagangan dengan risiko tinggi yang dikuasai dan diatur oleh Hamas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com