Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bikers", Singgahlah ke Rumah Sepeda

Kompas.com - 26/05/2010, 10:20 WIB

KOMPAS.com - Jejaring pengguna sepeda di Indonesia terus berkembang. Mereka kini memiliki Rumah Sepeda Indonesia di Jalan Ahmad Dahlan, Nomor 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sini, bikers atau julukan pesepeda itu dapat menemukan dunianya, dunia mengayuh yang menyehatkan pengendaranya.

Pesepeda atau siapa pun Anda bisa membeli sepeda baru, suku cadang sepeda, kaus, tas, sepatu, atau menikmati fasilitas bengkel maupun melihat kegiatan bersepeda dalam satu bulan ke depan. Anda boleh mampir untuk sekadar menambah wawasan tentang sepeda, nikmatilah obrolan dengan pegiat Bike to Work (B2W).

Seto, karyawan swasta di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, tergoda dengan konsep rumah sepeda. Begitu singgah, Seto langsung mencari informasi ke Sekretariat Rumah Sepeda Indonesia, kemudian melihat ruang pamer sepeda dan suku cadang, foto-foto di dinding, maupun mengobrol.

Selasa (25/5) menjelang siang, suasana di Rumah Sepeda sepi. Selain Seto dan seorang tamu lain, hanya ada pihak sekretariat dan bikers Aki Supri (33) di tempat ini. Aki menyapa Kompas, ”Ada yang saya bantu, Om? Nama saya Aki,” sapanya.

Panggilan ”Om” merupakan sapaan akrab di komunitas B2W kepada pesepeda laki-laki, sedangkan bagi perempuan, sapaannya ”Tante”. Panggilan ini menjadi kebiasaan sejak Ketua Umum B2W Indonesia Toto Sugito memopulerkan istilah ini.

Aki merupakan senior dalam B2W. Mantan kurir Kepolisian Resor Jakarta Selatan ini bergabung dengan B2W sejak awal pendirian komunitas pada 2005. Aki singgah ke Rumah Sepeda untuk rehat setelah menempuh jalur Pondok Labu-BSD-Radio Dalam-Jalan Wijaya-AD 20.

Aki ”wajib” singgah ke tempat ini karena berkepentingan menawarkan jasa perbaikan sepeda bagi bikers di mana pun. ”Saya juga jual suku cadang sepeda. Semua ada di dalam tas ini,” kata lajang ini sambil menunjukkan tas ransel.

Lewat tengah hari, Nuel (27), pegawai rumah produksi iklan di Kemang, turut singgah. Nuel memasang rim cakram pada sepeda. Nuel dan Aki membuka pembicaraan, lalu keduanya langsung saling membantu.

Komunitas

Rumah Sepeda Indonesia ini bukanlah yang pertama di Jakarta. Humas B2W Fannie Waldhani mengatakan, Rumah Sepeda Indonesia sebelumnya berada di Jalan Wijaya I Nomor 8, Jakarta Selatan. Rumah Sepeda yang baru ini menempati lahan yang lebih luas.

Saat peresmian Rumah Sepeda, Minggu lalu, pegiat komunitas B2W juga meresmikan rumah mereka di dunia maya, yaitu www.b2w-indonesia.or.id. Rumah maya ini menjadi tempat komunikasi sekaligus bertukar pikiran sesama anggota B2W. Mereka juga menampilkan berita-berita media massa yang mengulas tentang kegiatan bersepeda.

Pembentukan B2W berawal dari pegiat sepeda di Komunitas Jalur Pipa Gas. Komunitas ini merupakan pencinta sepeda gunung yang sering melakukan kegiatan bersepeda bersama. Anggota komunitas ini kemudian melahirkan komunitas pekerja bersepeda atau Bike to Work Community, yang kemudian melakukan kampanye penggunaan sepeda ke tempat kerja. Selanjutnya, komunitas ini mendeklarasikan diri pada 27 Agustus 2005 di Balaikota DKI Jakarta.

Namun, pencinta sepeda belum merasa nyaman melaju di jalanan Ibu Kota. Bukan sekali, dua kali pengguna sepeda bersinggungan dengan kendaraan bermotor, bahkan ada pengguna sepeda yang meninggal karena tertabrak mobil. Pengguna kendaraan bermotor sering membuat pengguna sepeda harus ke luar dari badan jalan.

Apa pun kondisi jalanan Ibu Kota, pegiat B2W selalu menghidupkan gagasan agar jalanan Jakarta lebih ramah dan lebih sehat. (Andy Riza Hidayat)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com