Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki-Brasil Kagetkan Barat

Kompas.com - 26/05/2010, 06:16 WIB

Presiden AS Barack Obama menelepon langsung Perdana Menteri Turki Recep Erdogan. Obama mengatakan, kompromi terbaru Teheran itu ”tidak menumbuhkan kepercayaan”.

Lula geram. ”Ada sejumlah orang yang tidak tahu bagaimana berpolitik tanpa musuh,” tegasnya.

Rusia pun memperingatkan, pengenaan sanksi sepihak oleh AS dan sekutunya kepada Iran bertentangan dengan prinsip supremasi hukum internasional.

Pada akhirnya, sebagaimana terjadi dengan Iran, negara yang boleh memanfaatkan teknologi nuklir sangat ditentukan oleh AS dan sekutunya. Rusia dan China menolak itu.

Lula semakin membuka mata dunia atas ketidakadilan Barat. Hal itu menonjolkan ketidakberesan dalam sistem politik internasional. Hadirnya kekuatan pengimbang sangat diperlukan pada saat China dan Rusia sering bimbang untuk berperan sebagai pengimbang.

Namun, dari kesepakatan Brasil-Iran-Turki, kita melihat peran menonjol Rusia. Peran penting Rusia dan China sebagai pengimbang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan meski tidak selalu harus dengan terbuka.

Jika Lula berhasil memanfaatkan masalah nuklir Iran untuk mengangkat tinggi citra diplomasi Brasil, Indonesia bisa melakukan hal serupa. Yang diperlukan adalah para pemikir yang siap memanfaatkan permasalahan dunia menjadi peluang diplomasi. Pada saat hard-power bukanlah menjadi keunggulan, kekuatan soft-power (diplomasi) harus dimaksimalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com