KHARTOUM, KOMPAS.com — Gerilyawan Darfur, Jumat (21/5/2010), mengatakan telah menewaskan 200 prajurit Sudan di kawasan barat. Namun, militer menyangkal besarnya jumlah korban dalam pertempuran terbaru yang mengganggu perundingan perdamaian itu.
"Militer Sudan meninggalkan desa Daeen dan Shaariya di bagian timur Darfur selatan setelah kami menewaskan 200 prajurit mereka antara Rabu dan Kamis," kata Komandan Gerakan Keadilan dan Persamaan (JEM) Suleiman Sandal.
"Kami kehilangan empat dari anggota kami dalam bentrokan," katanya melalui telepon.
Meski begitu, militer menyangkal jumlah korban tewas dan menuduh JEM menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup. "Jumlah itu tidak akurat dan tidak berdasar," kata juru bicara militer Al-Sawarmi Khaled tanpa menyediakan data alternatif.
"Gerilyawan memasuki desa Um Saouna di timur Darfur selatan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," kata Khaled.
"Pasukan kami mengepung desa, tapi kami tidak akan memerangi Gerakan Keadilan dan Persamaan di dalam desa karena khawatir dapat menimbulkan jatuhnya korban warga sipil," katanya.
Pemerintah Khartoum dan JEM telah menunda perundingan perdamaian sejak kelompok gerilyawan menuduh militer Sudan menyerang posnya bulan lalu.
Ia mengatakan, Khartoum mencoba memberlakukan solusi militer dalam konflik tujuh tahun itu. Menurut PBB, konflik ini diperkirakan telah menimbulkan 300.000 korban tewas.
Sementara itu, Khartoum mengatakan, 10.000 orang telah tewas sejak gerilyawan etnis mengangkat senjata pada 2003.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.