David Cameron Paling Diunggulkan, Gordon Brown Tertekan
london, jumat
Hasil itu memberikan tekanan berat kepada Perdana Menteri Gordon Brown, dengan sisa masa kampanye kurang dari sepekan.
Jajak pendapat The Guardian/ICM Poll yang dipublikasikan hari Jumat (30/4) menyebutkan, 35 persen responden memilih Cameron, 29 persen memilih
Jajak pendapat itu dilakukan dengan mewawancarai 510 orang dewasa melalui telepon yang dipilih secara acak. Jajak pendapat ini memiliki margin kesalahan plus-minus empat persen.
Hasil terbaru itu menunjukkan kegagalan PM Brown meyakinkan para pemilihnya untuk kembali menjagokan dirinya. Dia bahkan diyakini membuat blunder saat mencemooh pendukung Partai Buruh, Gillian Duffy (66), dengan menyebut ”perempuan keras kepala”.
Meski demikian, Brown tetap membela diri dengan mengatakan, ”Saya tahu bagaimana menjalankan ekonomi pada masa senang dan susah,” ujarnya.
Untuk meningkatkan dukungan pemilih kepada Partai Buruh, mantan PM Tony Blair pun kembali tampil untuk mendukung partainya. Blair yang menyerahkan jabatan kepada Brown pada tahun 2007 akan berkampanye pekan depan di timur laut Inggris.
Brown mengakui, jika jajak pendapat tetap tidak berubah, dia bisa kehilangan kekuasaannya pada Jumat pekan depan. ”Jika tetap tidak ada perubahan, maka kubu Konservatif dan kemungkinan Liberal (Demokrat) bisa menjadi pemerintahan dalam sebuah pemerintahan bersama,” papar PM Inggris itu.
Meski demikian, Brown bertekad akan terus berjuang untuk masa depan Inggris. ”Waktu untuk perdebatan telah berakhir. Waktu untuk memutuskan dimulai,” ungkapnya.
Sejumlah media massa Inggris memuji Cameron yang tampil sangat meyakinkan pada debat televisi terakhir, Kamis (29/4). Cameron dianggap konsisten menyuarakan perubahan.
Sebanyak 650 kursi di parlemen akan diperebutkan pada pemilu 6 Mei mendatang. Debat di televisi itu merupakan hal baru dalam pemilu Inggris, telah membantu Pemimpin Liberal Demokrat Nick Clegg (43) yang sebelumnya kurang dikenal.
Now Trending
