Korut Usir Pekerja Korsel

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara, Jumat (30/4/2010) memerintahkan sebagian besar karyawan Korea Selatan yang masih berada di proyek wisata bersama di negara itu meninggalkan fasilitas tersebut, satu tindakan dilakukan saat hubungan antara kedua negara memburuk.

Korea Selatan (Korsel) mencurigai Korea Utara (Korut) terlibat dalam tenggelamnya sebuah kapal angkatan laut Seoul bulan lalu yang menewaskan 46 pelautnya dalam satu serangan paling banyak menimbulkan korban jiwa sejak akhir Perang Korea tahun 1950-1953.

Pyongyang pada 4 Mei akan mengusir semua karyawan kecuali 16 orang dari hampir 100 pekerja Korut dan etnik Korea yang masih berada di daerah wisata Gunung Kumgang di Korut.

Daerah itu pernah disebut menjadi simbol kerja sama tetapi ditutup sekitar dua tahun lalu setelah seorang tentara Korut menembak mati seorang turis di sana.

"Sejumlah 16 orang masih tetap tinggal untuk menangani komunikasi," kata seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korsel mengutip pernyataan seorang pejabat Korut.

Daerah wisata Gunung Kumgang menghasilkan pendapatan puluhan juta dolar setahun bagi Pyongyang dan Korut mengeluhkan mereka kehilangan besar penghasilan akibat penutupan lokasi tersebut.

Korut menyita asset di daerah wisata itu yang menurut Seoul melanggar kontrak yang dicapainya dengan para pejabat Korut dan merusak reputasi negara itu yang sudah ternoda bagi satu mitra bisnis yang tidak dapat dipercaya.

Daerah wisata itu dibangun oleh cabang Hyundai Group Korsel, yang menanam modal ratusan juta dolar, dan dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan Korsel.