Pengadilan dan Kongres Argentina akhirnya membatalkan amnesti. Penyelidikan atas kejahatan yang diduga dilakukan Bignone ketika menjadi salah satu pimpinan militer di pangkalan Campo de Mayo. Presiden Argentina Cristina Fernandez telah membuat prioritas di bidang hukum, yakni proses hukum atas pemimpin diktator itu harus segera dilakukan.
Pusat Hukum dan Ilmu Sosial, serta sebuah kelompok HAM di Argentina menyebutkan, sebanyak 1.464 orang sudah resmi ditetapkan sebagai terdakwa. Mereka diduga terlibat dalam puluhan kasus kejahatan terhadap kemanusiaan selama periode kepemimpinan militer yang diktator. Sebanyak 74 orang di antaranya telah divonis.
Bignone yang lahir di Morón,, pinggiran barat kota Buenos Aires, tahun 1928 itu menolak bertanggung jawab atas serangkaian kejahatan yang didakwakan kepadanya. Dia mengatakan tidak pernah menghilangkan lebih dari 8.000 orang seperti yang didakwakan ketika menjadi komandan pangkalan.
”Kasus hilangnya seseorang selama masa damai adalah sebuah hal yang berbeda dari hilangnya seseorang di masa perang. Dua masalah itu berbeda satu sama lain,” katanya.(AP/AFP/CAL)