Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Musibah Pesawat Presiden Kaczynski

Kompas.com - 14/04/2010, 03:19 WIB

Ulasan di situs Armenia Diaspora bahkan tidak berhenti hanya menyoroti umur pesawat. Dalam artikel berjudul ”Poland’s President Kaczynsky: Flying in the Face of Danger?” dikutip pula catatan Steve Lott, Juru Bicara International Air Transport Association (IATA) kepada Newsweek menyusul jatuhnya pesawat Tupolev, tahun silam. Katanya, tidak ada kaitan antara umur pesawat dan tingkat kecelakaan. ”Bukan berapa tua umur pesawat yang menentukan keselamatan penerbangan Anda, tetapi di mana pesawat itu dibuat dan di mana ia dioperasikan.”

Wacana ini, meski mengutip IATA, terkesan memihak, antara produsen Barat dan produsen Timur, yang memasukkan bekas Uni Soviet dan China. Pada era persaingan pasar global, Rusia dan China sudah banyak mengadopsi teknik manufakturing mutakhir, lebih-lebih dengan semakin tersedianya perangkat desain dan produksi yang didukung teknologi informasi.

Pesawat VVIP

Di Tanah Air, beberapa waktu terakhir bergulir wacana tentang pesawat kepresidenan. Seperti telah disinggung dalam ulasan di harian ini, Selasa kemarin, pada masa lalu sudah ada tradisi Presiden RI memiliki pesawat kepresidenan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Musibah yang dialami oleh Presiden Polandia membuat wacana pesawat kepresidenan yang mutakhir dan dioperasikan secara profesional oleh awak yang cakap menjadi relevan.

Yang menjadi isu bukan ”membawa Istana Negara/Presiden terbang”, melainkan lebih dari itu adalah terlaksananya tugas presiden yang mewakili bangsa—dan menjadi duta negara—secara aman dan efisien.

Untuk Indonesia, tanpa bermaksud meniru-niru AS, adanya pesawat—dan helikopter—kepresidenan yang layak, sepadan dengan harkat kebangsaan Indonesia, bukan hal yang berlebihan.

Penerbangan kepresidenan mencakup banyak aspek. Selain soal-soal teknis, tidak jarang terkandung aspek politis. Tersedianya pesawat yang mutakhir setidaknya menjawab aspek teknisnya.

Selebihnya menghadang aspek penerbangan yang luas cakupannya, termasuk di sini adalah perbedaan kondisi. Kejadian yang menimpa Presiden Polandia bukan karena pesawat itu buatan Rusia. Ke mana presiden akan pergi ikut pula menjadi faktor. Sebab, ada negara yang ketat menegakkan prosedur penerbangan dan melengkapi bandaranya dengan infrastruktur canggih, demikian pula sistem kendali penerbangannya. Namun, ada pula yang tidak secanggih dan seketat itu.

Dari sisi teknologi, penerbangan bisa disebut sebagai kawasan perbatasan (frontier) tempat lahirnya iptek baru. Pameran kedirgantaraan, seperti Singapore Airshow, menjadi salah satu saksinya. Namun, selain kemajuan iptek tadi, ada faktor lain yang tidak kalah penting dalam keselamatan penerbangan, yakni kultur, yang di dalamnya ada unsur disiplin, teliti, dan saksama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com