Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Otaki Pembunuhan Mahmud al Mabhuh?

Kompas.com - 22/02/2010, 02:56 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Gerakan Hamas membantah adanya penyusupan agen mata-mata Israel, Mossad, ke dalam organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina itu berkaitan dengan kasus pembunuhan Mahmud al Mabhuh di Dubai.

Bantahan Hamas itu terungkap dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu. "Fakta bahwa Mahmud al Mabhuh diikuti para agen Mossad tidak berarti bahwa Hamas disusupi," kata pernyataan itu.

Menurut surat kabar "Al Ittihad", Kepala Polisi Dubai, Dhahi Khalfan meminta Hamas melakukan penyelidikan internal guna mengungkap orang yang membocorkan informasi tentang perpindahan dan ketibaan Mabhuh di Dubai kepada pembunuhnya.
    
Khalfan menyebut pelaku pembocoran itu sebagai "pembunuh yang sesungguhnya".
    
Berkaitan dengan kasus pembunuhan tokoh Hamas di sebuah hotel di Dubai 20 Januari lalu itu, dua orang Palestina ditahan di Jordania untuk selanjutnya diekstradisi ke Dubai.

Selain mereka, seorang pejabat keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat mengatakan, anggota senior Hamas, Nehru Massud, juga dicurigai terlibat dalam aksi pembunuhan itu. Massud membantah keterlibatannya dalam membunuh salah seorang pendiri sayap militer Hamas itu.
    
Hamas sendiri menuduh Israel sebagai pihak yang paling  bertanggungjawab dan bertekad untuk melakukan pembalasan. "Hamas menolak tuduhan adanya infiltrasi (Mossad-red.)".

Hamas  biasa menyelidiki kasus kejahatan. Untuk itu Hamas berharap dapat bekerja sama dengan kepolisian Dubai.Berkaitan dengan pembunuhan Mabhuh, surat kabar Inggris, "Sunday Times" melaporkan adanya pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan anggota satu regu penyerang di Markas Besar Mossad.
     
Pertemuan tersebut berlangsung sebelum para pembunuh bentukan Mossad itu bertolak ke Dubai untuk melakukan aksinya.

Netanyahu disambut Kepala Mossad Meir Dagan di markas besar lembaga itu untuk mendapatkan penjelasan tentang rencana pembunuhan Mahmud al Mabhuh, kata Sunday Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com