Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Januari, 258 Warga Somalia Tewas

Kompas.com - 03/02/2010, 04:42 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Sebanyak 258 warga sipil tewas dalam bentrokan antara tentara pemerintah dan milisi pemberontak di Somalia pada bulan lalu, menjadikan Januari sebagai bulan paling mematikan sejak Agustus. Demikian data yang dirilis UNHCR Selasa.
    
"Kekerasan di Somalia dengan cepat meningkat pada Januari, menyebabkan kematian ratusan warga sipil dan kehancuran yang meluas," kata Andrej Mahecic, juru bicara badan pengungsi PBB itu.

Menurut sumber-sumber setempat, bentrokan hebat antara pasukan pemerintah dan kelompok milisi yang memperebutkan kekuasaan di wilayah tengah yang dirusak-konflik itu telah menyebabkan sedikitnya 258 warga sipil tewas dan 253 orang yang lain terluka.

Pertempuran itu telah menelantarkan 8.000 lebih warga Somalia pada bulan tersebut, termasuk 18.000 orang yang melarikan diri dari rumah mereka di ibukota Mogadishu.

"Sejauh ini, kondisi keamanan yang memburuk telah membuat sulit, para pekerja kemanusiaan mendapatkan akses ke penduduk miskin," ujar Mahecic.
    
Menurut PBB, Somalia saat ini sedang mengalami krisis kemanusiaan terburuknya dalam 18 tahun perselisihan sipil yang hampir tanpa henti, dan salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.

Mei lalu, dua kelompok gerilyawan garis keras melancarkan serangan militer di ibukota dan beberapa bagian Somalia tengah dan selatan dalam upaya untuk menjatuhkan presiden Somalia yang didukung secara internasional, Sheikh Sharif Sheikh Ahmed.

Sejak itu, gerilyawan Shabab yang diilhami Al Qaeda dan Hizbul Islam, milisi Islam garis keras lainnya, mempertahankan serangan mereka terhadap tentara pemerintah dan penjaga perdamaian Uni Afrika.

Lebih dari 1,4 juta orang telah terlantar di Somalia, sementara 560.000 warga Somalia yang lain mencari perlindungan di negara-negara tetangga, menurut UNHCR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com