Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi Pertukaran Tawanan Israel-Hamas Buntu

Kompas.com - 03/02/2010, 00:58 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Negosiasi antara Hamas dan Israel untuk pertukaran tawanan tawanan yang melibatkan seorang tentara Israel, Gilad Shalit telah berhenti. Kedua pihak gagal mencapai kesepakatan.

"Setelah ada campur tangan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, ada banyak perubahan. Untuk alasan ini, segalanya telah berhenti," Mahmud Zahar, salah satu pemimpin Hamas, kepada BBC.

Shalit (23), ditangkap para pejuang Hamas dan militan dari dua kelompok lain dalam sebuah serangan mematikan lintas-perbatasan dari Gaza pada bulan Juni 2006.

Meskipun Israel dilaporkan bersedia membebaskan sekitar 450 tahanan sebagai ganti Shalit, Netanyahu telah bersumpah tidak membebaskan beberapa tokoh Palestina yang memaksa Hamas harus menjadi bagian dari setiap kesepakatan.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel ingin melaksanakan pertukaran tahanan, namun ia tidak akan membiarkan Palestina bebas karena mengambil bagian dalam serangan mematikan terhadap Israel untuk kembali ke Tepi Barat.

"Jika Hamas menginginkan kesepakatan, hal itu akan terjadi. Keputusan ada di tangannya, " kata Netanyahu dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.

Bulan lalu, Perdana Menteri Israel mengatakan kepada sayap kanan Partai Likud bahwa dia tidak akan melepaskan dalang teror dan tidak pernah menyetujui kembalinya teroris berbahaya ke Tepi Barat.

Netanyahu juga ingin mempertahankan menahan Marwan Barghuti, pemimpin Palestina yang bertanggung jawab atas pecahnya perang Intifadhah Palestina kedua pada tahun 2000. Barghuti, yang terpilih menjadi anggota badan dari partai sekuler, Fatah yang didukung Barat, saat ini menjalani lima hukuman seumur hidup untuk pembunuhan dan perannya dalam intifadhah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com