Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bethlehem Gelar Konser Rock

Kompas.com - 24/12/2009, 04:55 WIB

KOMPAS.com - Bethlehem, kota kelahiran Yesus yang terletak di Tepi Barat, akan menggelar festival musik rock Natal untuk pertama kalinya.

Seorang musisi muda yang besar dekat tempat kelahiran Yesus itu merasa cara lama untuk menyambut Natal—dengan berjalan-jalan di Lapangan Palungan dan mendengarkan lagu-lagu Natal—agak membosankan.

Ini membuat Emmanuel Fleckenstein mempersiapkan sebuah festival musik rock. Selama tiga hari akan ada ”pertarungan” band yang diharapkannya akan menarik lebih banyak orang ke Bethlehem. Para tetua kota, yang khawatir itu akan membuat peziarah tradisional lari, membuat keriuhan musik rock itu jauh dari Gereja Kelahiran Kristus.

”Kami lebih suka bahwa di Lapangan Palungan (Manger Square) kami mempunyai musik tradisional, paduan suara tradisional, lagu-lagu Natal tradisional,” kata Wali Kota Bethlehem Victor Batarseh.

Sembilan band asing dan empat band lokal sebagian besar akan tampil di sebuah panggung terbuka di Universitas Bethlehem. Di sini, kata Fleckenstein, pemain gitar untuk band pop rock Austria, Cardiac Move, ”Kami bisa bermain sekeras kami mau.” Namun pada malam Natal, band Fleckenstein akan bermain di tempat terbaik, Lapangan Palungan.

Festival sederhana itu merupakan sebuah tanda kebangkitan kembali Bethlehem secara berangsur-angsur sebagai atraksi turis, setelah tahun-tahun suram kala konflik Israel-Palestina menutup kota itu.

Tahun 2009, sekitar 2 juta turis mengunjungi Palestina, atau empat kali angka 2007, dan 80 persen di antaranya datang ke Bethlehem, menurut Menteri Pariwisata Palestina Khulud Deibes. Lebih banyak hotel sedang dibangun di Bethlehem, meningkatkan jumlah kamar dari 2.000 menjadi 3.000 pada tahun depan, katanya.

Peningkatan pariwisata ini adalah bagian dari upaya oleh PM Palestina Salam Fayyad untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Tepi Barat dan memulihkan rasa normal, bahkan kala upaya untuk memulai kembali perundingan perdamaian tampaknya menemui jalan buntu.

Dalam memasarkan Bethlehem, pejabat-pejabat kota berusaha meyakinkan para calon pengunjung bahwa mereka aman, tanpa menutupi sulitnya hidup di bawah kekuasaan militer Israel.

Bethlehem, sebuah kota berpenduduk 32.000 di sebelah selatan Jerusalem, dikitari di tiga sisi oleh rintangan pemisah Tepi Barat, yang disebut oleh Israel sebagai sebuah perisai terhadap pengebom bunuh diri dan oleh orang Palestina sebagai penyerobotan tanah.

”Kami menderita karena tembok pemisah ini... tetapi para turis, mereka aman, mereka diterima setiap menit dan setiap hari di kota ini,” kata Batarseh, yang baru-baru ini mengunjungi Indonesia dan AS untuk meningkatkan bisnis.

Sekitar 15.000 pengunjung diharapkan datang pada malam Natal, sekitar jumlah yang sama dengan tahun lalu, kata Tony Morcos, seorang pejabat kota.

Putra seorang ibu Palestina dan ayah Jerman, Fleckenstein besar di Beit Jalla, dekat Bethlehem. Dia mengatakan mendapat ilham untuk festival rock itu setelah kunjungan keluarga tahun lalu ke Lapangan Palungan.

Secara tradisi, paduan-paduan suara menyanyikan lagu-lagu Natal di lapangan itu, sementara peziarah menanti mulainya misa tengah malam Natal di Gereja Kelahiran Kristus yang tak jauh dari situ, yang dibangun di atas grotto di mana dikisahkan Yesus dilahirkan.

Dengan bantuan beberapa pejabat Gereja Katolik Roma di Vienna, di mana dia kini tinggal, dia mengumpulkan band-band itu. Teman SMA-nya dari Bethlehem, Elias Halabi, membujuk pejabat-pejabat setempat untuk menyetujui rencana itu.

Pasangan itu memesan 13 kelompok, termasuk sebuah band hip-hop Palestina, sebuah kelompok tari, seorang pastor pemain gitar dari AS, dan sebuah band garasi dari Jerman.

Selasa malam, hari pertama pertunjukan, penonton relatif sedikit, dengan hanya sekitar 300 orang datang menyaksikan. Namun, penonton yang berjumlah sedikit itu bersemangat.

”Ini pertama kalinya saya mendengar musik rock di Bethlehem,” kata Fida Ghareeb (28), seorang koordinator proyek pada universitas itu. ”Ini pertunjukan langsung. Sekarang adalah saat Natal dan kita seharusnya menikmati saat perayaan ini.” (AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com