Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganyam Angin dari Bethlehem ke Jerusalem

Kompas.com - 23/12/2009, 07:19 WIB

Tidak mudah

Lihat apa yang terjadi di lapangan. Israel tak henti-henti membangun permukiman baru di tanah Palestina. Mereka tetap pula menguasai Jerusalem yang direbut dalam perang 1967. Palestina terpinggirkan. Hak hidup mereka tercerabut. Hak mereka atas Jerusalem pun tak terpenuhi.

Gagasan terakhir yang dimunculkan Uni Eropa adalah menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota berdua, Israel dan Palestina. Mungkinkah? Ini formula terbaru. Pernah PBB dan Vatikan mengusulkan internasionalisasi Jerusalem, sebagai corpus separatum, entitas terpisah yang terbuka bagi semua pihak. Usulan ini tidak jalan karena pihak-pihak yang berseteru sama-sama tidak mau melepaskan klaim kepemilikannya.

Jalan peperangan lebih mereka pilih. Hasilnya, perdamaian bukannya semakin dekat, melainkan justru semakin jauh. Jerusalem hanya namanya saja yang ”damai”; Bethlehem hanya menjadi ”tempat lahir” Sang Pembawa Damai. Tetapi, sangat sulit mewujudkan perdamaian di sana. Mewujudkan perdamaian di tanah Palestina, di tanah para nabi, ibarat menganyam angin kalau keadilan tidak ditegakkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com