Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barat Intai Nuklir Iran

Kompas.com - 10/12/2009, 07:55 WIB
 

TEHERAN, RABU -  Seorang pejabat urusan nuklir Iran, Rabu (9/12), Teheran, mengecam pembangunan stasiun pemantau aktivitas seismik dan radioaktif di Turkmenistan, dekat perbatasan dengan Iran. Iran menilai stasiun itu sebagai sarana Barat untuk mengintai negara itu.

Abolfazl Zohrehvand, penasihat juru runding nuklir Iran Saeed Jalili, mengungkapkan, stasiun itu akan memberi kesempatan kepada negara-negara adidaya dunia untuk memata-matai Iran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu mengumumkan beroperasinya stasiun peringatan nuklir baru di Turkmenistan, salah satu dari puluhan stasiun pemantau aktivitas seismik dan radioaktif di seluruh dunia.

Stasiun itu dibangun hanya beberapa kilometer dari perbatasan Iran dan bisa mendeteksi ledakan sangat lemah sekalipun, juga aliran gelombang dari eksperimen-eksperimen nuklir.  Zohrehvand kepada kantor berita resmi IRNA mengatakan, Barat khawatir Iran akan membangun senjata nuklir, padahal itu sudah kerap kali dibantah.

AS dituduh menculik

Pemerintah Arab Saudi, Selasa (8/12) di Riyadh, menyesalkan tuduhan Iran mengenai penculikan yang dilakukan AS terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran. Sebelumnya, ilmuwan itu diculik saat melakukan ibadah umrah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Arab Saudi, Osama Nugali, kepada harian Asharq Al-Awsat mengatakan terkejut dengan tuduhan dari Iran itu.

Nugali mengatakan, ilmuwan itu, Shahram Amiri, hilang pada Juni 2009, tiga hari setelah berada di Arab Saudi. Dia mengatakan, Pemerintah Saudi melakukan penyelidikan ekstensif.

”Setelah mendapat informasi soal itu dari delegasi Iran di Mekkah, otoritas melakukan pencarian intensif di Madinah, termasuk di Mekkah,” jelasnya.

Dia menambahkan, Arab Saudi menerima jutaan jemaah Iran setiap tahun untuk haji dan umrah. Sebagaimana jemaah negara-negara lain, mereka ada diawasi delegasi nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com