Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir Venezuela Ditangkap

Kompas.com - 07/12/2009, 10:07 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Otoritas Venezuela menangkap seorang bankir yang dekat dengan pemerintah. Arne Chacon Escamillo ditangkap sebagai bagian dari upaya pembersihan sistem finansial.

Chacon Escamillo, Direktur Banco Real, ditangkap pada Sabtu (5/12) setelah menyerahkan diri. Dakwaan terhadap dirinya belum ditentukan, tetapi terkait dengan ketidakberesan dalam bank yang dikelolanya.

Banco Real merupakan salah satu dari tujuh bank yang ditutup Pemerintah Venezuela pada pekan lalu. Bank-bank itu dimiliki oleh pengusaha yang dikenal dengan sebutan ”Boli-borjuis”, merujuk kepada Simon Bolivar, idola Presiden Venezuela Hugo Chavez dan pahlawan kemerdekaan Venezuela.

Chacon Escamillo adalah saudara Jesse Chacon, orang dekat Chavez yang bekerja baginya selama hampir 20 tahun dan kini menjabat menteri sains. Penangkapan Chacon Escamillo menunjukkan pembersihan terhadap kelas pengusaha baru yang kaya berkat koneksi mereka dengan pemerintah.

Lima bankir telah ditangkap dan 10 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan. Jaksa Agung Venezuela Luisa Ortega Diaz juga telah meminta pengadilan melarang 19 orang meninggalkan negara itu, 16 di antaranya adalah mantan eksekutif bank.

Kalangan oposisi menyatakan, pembersihan para bankir itu merefleksikan pertarungan di antara kelompok ekonomi berbeda yang terkait dengan pejabat tinggi. Chavez membantah tudingan oposisi bahwa ada kaitan antara pejabat tinggi pemerintah dan para pemilik bank yang ditutup.

Chavez tengah berupaya menenangkan nasabah dan investor setelah menyebabkan obligasi dan mata uang Venezuela jatuh pada pekan lalu dengan ancaman akan menasionalisasi sistem keuangan jika bank melanggar peraturan. Dia juga berupaya mencegah persoalan di sektor perbankan menyebar sekaligus menunjukkan sikap lurus menjelang pemilu legislatif, September mendatang.

Korupsi telah bercokol di Venezuela selama beberapa generasi. Kendati Chavez berjanji membersihkan pemerintahannya dari korupsi, Venezuela masih diletakkan di deretan teratas negara dengan tingkat korupsi tinggi di dunia.

”Ini membutuhkan perbaikan serius dalam institusi. Kita harus mengubah hukum tertentu, tidak hanya dalam sistem perbankan, tetapi juga bursa saham dan asuransi,” kata Menteri Perencanaan Ekonomi Venezuela Jorge Giordani.

Rehabilitasi

Sepanjang pekan lalu, otoritas Venezuela menutup tujuh bank setelah mendeteksi terjadinya pelanggaran hukum. Ketujuh bank itu adalah Central Banco Universal, Baninvest Banco de Inversion, Banco Real, Banco Canarias, Confederado, Bolivar, dan ProVivienda (BanPro).

Menteri Keuangan Ali Rodriguez mengatakan, pemerintah bermaksud merehabilitasi bank- bank itu agar bisa dibuka kembali. ”Sistem keuangan lain berada di tangan yang tepat,” katanya.

Kini investigasi yang dilakukan pemerintah difokuskan pada mengapa banyak simpanan di bank-bank yang kolaps, terutama Banco Canarias, berasal dari institusi pemerintah.

Empat bank milik Ricardo Fernandez, miliarder yang kekayaannya sebagian besar berasal dari kontrak dengan pemerintah, ditutup pada Senin pekan lalu karena ketidakberesan, termasuk sejumlah sumber dana yang tidak jelas.

”Anda akan mulai curiga jika mereka tidak bisa menunjukkan asal dananya,” kata Giordani. Dia menambahkan, penyelidikan akan menentukan apakah bank- bank itu telah digunakan untuk pencucian uang hasil penjualan obat-obatan terlarang.

Hugo Chavez telah menyatakan bahwa dia tidak akan ragu- ragu mengambil alih bank-bank swasta yang melanggar hukum atau gagal memberikan pinjaman kepada kaum miskin. Dia menegaskan, langkahnya di sektor perbankan pada pekan lalu adalah ”membenahi sejumlah persoalan institusi untuk melindungi sistem secara keseluruhan”.

Analis mengatakan, bank-bank besar berada dalam kondisi sehat. Pengkritik Chavez mengatakan, Presiden harus disalahkan karena membiarkan kroni-kroninya salah mengelola perbankan. (AP/Reuters/FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com