Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khamenei: AS akan Gagal Kucilkan Iran

Kompas.com - 07/12/2009, 02:11 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengecam AS dan Inggris dengan menyebut mereka sebagai musuh-musuh utama Iran. Khamenei memperingatkan bahwa AS dan Inggris akan gagal mengucilkan Iran terkait dengan program nuklirnya, kata televisi pemerintah.

"Amerika berada di bagian atas daftar musuh dan Inggris adalah yang paling mengerikan," kata televisi setempat mengutip pernyataan Khamenei di depan ribuan orang yang memperingati acara besar Syiah, Minggu.
       
"Orang-orang Amerika, zionis dan kekuatan penindas lain berusaha mengucilkan Iran selama 30 tahun terakhir, namun mereka gagal, dan berkat bantuan Tuhan, mereka juga akan gagal lagi di masa datang," kata Khamenei, menanggapi ancaman terus-menerus Barat untuk mengucilkan Iran terkait dengan program atom kontroversialnya.

Khamenei, pemimpin paling berpengaruh yang kata-katanya menjadi penentu terakhir bagi semua masalah nasional, mengatakan, negara-negara Barat yang dipimpin Washington berbohong ketika mereka mengklaim bahwa program nuklir Teheran bertujuan membuat senjata nuklir.

"Kami meminta mereka berhenti berbohong dan kami telah mengatakan di masa silam bahwa bangsa Iran mengupayakan teknologi nuklir dan jika kami tidak memperolehnya hari ini, maka besok, bila ekonomi dunia dikemudikan oleh kekuatan nuklir, kami sudah akan terlambat," kata ulama tersebut, yang menegaskan lagi bahwa tujuan nuklir Iran adalah untuk kepentingan damai.

"Bangsa Iran ingin memperolehnya sehingga mereka tidak perlu memohon kepada orang Barat 20 tau 30 tahun kemudian. Namum orang-orang Barat melalui kampanye bohong mencegah kami mendapatkannya," tambahnya.

Ketegangan menyangkut program nuklir Iran memuncak dalam beberapa pekan ini setelah mereka menolak perjanjian nuklir yang ditengahi badan atom PBB dan juga mengumumkan rencana untuk membangun 10 pabrik pengayaan uranium baru.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB sejauh ini menengahi sebuah rencana dimana Iran akan mengirim uranium yang diperkaya dalam tingkat rendah ke Rusia dan Perancis, namun Teheran telah menolak usulan tersebut.
       
Berdasarkan prakarsa itu, Iran diberi pilihan mengirim sekitar 75 persen uraniumnya yang diperkaya dalam tingkat rendah ke luar negeri untuk diubah menjadi lempeng bahan bakar bagi keperluan reaktor Teheran yang membuat isotop untuk perawatan kanker.

Ketika ditanya apakah penolakan Iran itu akan mengarah pada penerapan sanksi-sanksi baru, satu sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan bahwa ada pembahasan umum mengenai sanksi namun belum ada hal terinci yang mulai dibicarakan.

Negara-negara besar dunia ingin mengurangi cadangan uranium Iran itu hingga di bawah tingkat yang diperlukan untuk membuat sebuah bom atom. Israel dan sejumlah negara Barat menuduh Iran menggunakan program nuklirnya sebagai selubung untuk membuat senjata atom, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil damai.
       
Para pejabat Iran juga telah berjanji melanjutkan program pengayaan uranium dan menolak ancaman sanksi-sanksi baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com