Pejabat Korut menyebutkan, dengan provokasi melalui pengiriman empat kapal perang ke NLL, Korsel ingin menegaskan kepada ”tuan mereka dari AS” bahwa tidak perlu berdamai dengan Korut. Hal itu juga menjadi isyarat tidak perlu ada pembicaraan damai yang difasilitasi AS.
Sebaliknya, pejabat pemerintah dan militer Korsel juga mengancam Korut dengan mengatakan mereka siap mencegah setiap bentuk agresi militer Korut. ”Kami akan bersikap tegas menjaga NLL,” kata seorang pejabat Departemen Pertahanan Korsel.
Korsel mengatakan, NLL di Laut Kuning secara de facto telah disusun pasukan PBB pada akhir Perang Korea tahun 1953. Korut menolak karena penetapan NLL itu dilakukan sepihak oleh pasukan PBB. Kepala Staf AL Korsel Jung Ok-keun mengatakan siap menghadapi pasukan Korut.